Tim dari Universitas Gotherburg, Swedia, menyebutkan bahwa manfaat "menyehatkan" alkohol hanya muncul jika Anda memiliki genotipe atau genetik tertentu. Sayangnya, peluang memiliki genotipe tersebut sangat kecil, diperkirakan hanya 15 persen dari populasi di seluruh dunia.
"Minum alkohol dalam jumlah sedang tidak memiliki efek perlindungan yang kuat. Atau pun pada yang memiliki genotipe tertentu. Tapi, kombinasi dari dua faktor ini secara signifikan akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner," kata Profesor Lauren Lissner.
Para peneliti tiba pada kesimpulan itu setelah menganalisis genom dan membandingkan kebiasaan minum dari dua kelompok secara acak-sampel. Pertama yaitu 618 orang dengan penyakit jantung koroner, dan kelompok kontrol yang terdiri dari 2.921 orang.
Kedua kelompok menjawab kuesioner secara rinci jenis alkohol apa yang suka mereka suka minum, seberapa sering mereka minum dan gaya hidup lainnya, serta faktor-faktor sosial ekonomi seperti kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status perkawinan dan aktivitas rekreasi.
Kemudian peneliti menganalisis darah dari kedua kelompok untuk mencari gen CETP. Gen ini dikenal mengatur proses pengangkutan kolesterol dari arteri perifer ke hati, yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Sebuah studi dari 1995 menunjukkan bagaimana proses itu dipengaruhi (secara positif) oleh alkohol, tetapi pada penelitian selanjutnya belum dapat sepenuhnya menyamai hasil studi awal itu.
Mereka menemukan bahwa hanya orang dengan variasi gen CETP tertentu memiliki hubungan kuat antara rendahnya risiko penyakit jantung koroner dan jumlah moderat asupan alkohol.
Tapi, cukup rumit untuk mengetahui apakah kita termasuk dalam kelompok orang yang beruntung punya gen CETP. Mungkin perlu dilakukan cara pengujian yang sederhana untuk mengetahui masuk kategori gen manakah kita.
"Hal Itu akan berguna untuk memberikan saran kepada seseorang tentang konsumsi alkohol yang sehat," kata Dag Thelle, salah satu peneliti.
Ini adalah studi kedua yang menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol, kesehatan jantung dan genotipe tertentu. Studi pertama dilakukan tahun 1995 dan menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol hanya memberi efek perlindungan jantung pada pria yang punya genotipe tertentu. (Eva Erviana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.