Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2014, 19:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com
- Peralihan musim kemarau ke hujan atau pancaroba bisa membuat tubuh rentan terserang penyakit. Virus maupun bakteri mudah berkembang biak. Di Indonesia, pancaroba terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.

Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rusdian Utama Roeslani mengatakan, penyakit mudah menyerang saat tubuh beradaptasi dengan perubahan musim tersebut.

“Ini tergantung badan sendiri, kalau lagi sehat enggak masalah. Kalau lagi capek, lelah, fisik enggak bagus, ada virus yang masuk ke badan akhirnya bisa sakit,” ujar Rusdian dalam diskusi yang diadakan oleh PT. MSD Pharma Indonesia, di Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Penyakit yang sering timbul memasuki musim penghujan, yaitu flu, pilek, batuk, dan demam. Rusdian menjelaskan, jika daya tahan tubuh sedang lemah lalu terkontaminasi virus dan bakteri, dalam 1 kali 24 jam bisa menyebabkan hidung tersumbat. Kemudian tenggorokan terasa kering dan muncul pilek. Jika tidak dicegah, hari berikutnya bisa membuat Anda batuk-batuk hingga batuk berdahak.

“Perubahan suhu ke dingin itu kan yang pertama respon adalah hidung. Produksi lendir berlebih, jadi ingus, lari ke tenggorok bikin radang,” terang Rusdian.

Lalu bagaimana mengatasinya? Rusdian mengatakan, yang terpenting adalah menjaga keseimbangan imun tubuh dengan minum yang cukup, konsumsi makanan bergizi, perbanyak makan buah-buahan, dan istirahat yang cukup. Sementara itu, untuk tambahan konsumsi vitamin C dalam dosis tinggi untuk mencegah virus hingga saat ini masih dalam perdebatan.

 “Vitamin C sebenarnya dari buah-buahan saja cukup. Kalau terlalu banyak minum tambahan vitamin c, khawatir lambungnya bisa kena,” kata dia.

Untuk mengatasi flu, menurut Rusdian tidak perlu langsung konsumsi obat-obatan. Untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat sendiri bisa menggunakan alat semprot hidung. Jika lebih dari lima hari flu tidak hilang juga hingga membuat tubuh demam, segera lah pergi ke dokter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau