Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2015, 16:00 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
 Bakteri listeria monocytogenes dapat menyebar luas di lingkungan. Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, pakan ternak yang dibuat dari daun-daunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi, dan sumber-sumber alami lainnya seperti feses ternak.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan HM Subuh mengungkapkan, bakteri ini sangat kuat dan tahan terhadap panas, asam, dan garam. Bahkan masih tetap bisa hidup pada suhu 4 dejarat celcius, seperti pada makanan yang disimpan pada lemari pendingin.

Bakteri listeria juga membentuk biofilm, yakni terbentuknya lapisan lendir pada permukaan makanan. Bakteri ini bisa meninfeksi manusia melalui konsumsi makanan yang telah terkontaminasi.

Subuh mengatakan, infeksi bakteri listeria pun dapat dicegah dengan memperhatikan cara pengolahan dan penyajian makanan. Berikut yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari infeksi bakteri listeria, seperti dipaparkan Subuh dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (27/1/2015).

1. Jangan lupa untuk selalu membilas bahan mentah seperti sayuran dan buah-buahan dengan air mengalir,sebelum dimakan, dipotong, atau dimasak. Bahkan jika buah-buahan sudah dikupas, tetap harus dicuci terlebih dahulu.

2. Membersihkan produk hasil pertanian, seperti melon dan timun dengan cara digosok menggunakan sikat bersih sebelum disimpan. Setelah itu, keringkan buah-buahan dengan kain bersih atau kertas.

3. Pisahkan daging mentah dan unggas dari sayuran, makanan matang, dan makanan siap-saji

4. Cuci peralatan masak dengan bersih, seperti pisau maupun alas pemotong yang telah digunakan untuk daging mentah, unggas, atau makanan hewani lainnya sebelum akan digunakan juga untuk memotong bahan makanan lainnya.

5. Cucilah tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan hingga saat akan makan.

Subuh mengungkapkan, kontaminasi bakteri listeria dapat terjadi pada susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, dan keju, terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak.

Bisa juga terkontaminasi pada es krim, sayuran mentah, sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan asap. Untuk itu, sebaiknya konsumsi makanan yang dimasak atau dipanaskan.

“Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak, dipanaskan dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada temperatur 75°C,” terang Subuh.

Infeksi bakteri ini rentan terjadi pada ibu hamil termasuk janin dalam kandungan, anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, orang lanjut usia, orang dengan HIV-AIDS (ODHA), hingga pasien kanker, terutama pasien leukemia. Bahkan orang yang sehat sekalipun jika konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria dalam jumlah banyak.

Bakteri listeria dapat menyerang sistem saraf pusat manusia sehingga menyebabkan meningitis atau infeksi otak. Pada ibu hamil, dapat menyebabkan keguguran maupun bayi lahir dengan terinfeksi listeria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau