Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives, menyebutkan bahwa merkuri yang ditemukan pada ikan dapat menyebabkan penyakit autoimun. Ini adalah pertama kalinya sebuah penelitian menunjukkan adanya hubungan antara merkuri dengan risiko penyakit ini.
Penyakit autoimun terjadi ketika sel tubuh menyerang sel tubuh yang sehat. Penyakit autoimun ini antara lain adalah lupus, artritis rematoid, dan IBD (Inflammatory Bowel Disease).
Para peneliti di Universitas Michigan melakukan analisis melalui survei diet dan tingkat merkuri pada lebih dari 1.300 perempuan berusia antara 16 dan 49 tahun. Mereka juga menguji darah para responden untuk melihat antibodi antinuclear (ANA) atau protein yang menyerang jaringan tubuh sendiri dan merupakan indikator gangguan autoimun secara keseluruhan.
Para ilmuwan menemukan bahwa wanita yang terpapar merkuri organik dalam jumlah yang tinggi, memiliki tingkat ANA yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih sedikit terpapar.
Merkuri juga merupakan prediktor yang menunjukkan suatu kondisi positif ANA. Yang mengherankan, ternyata merokok dan pertambahan usia tidak berkaitan dengan ANA.
Para peneliti mencatat bahwa hanya karena Anda memiliki ANA dalam darah, bukan berarti Anda pasti akan mengembangkan penyakit autoimun.
Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 15 persen dari populasi terbukti positif ANA namun masih sehat. Namun ANA masih dianggap sebagai prediktor penting dari penyakit autoimun. Hal ini perlu diwaspadai para wanita, terutama karena perempuan memiliki kemungkinan 9 kali menderita penyakit autoimun.
Untuk mengurangi paparan merkuri, hindari makanan laut yang mengandung toksin dalam jumlah sedang atau tinggi, termasuk ikan todak, hiu, king mackerel, gulf tilefish, marlin, tuna segar, halibut, kerapu, kakap putih, bluefish, dan gabus. Hindari tuna kalengan.
Analisis Consumer Reports baru-baru ini merekomendasikan asupan seafood sebanyak 132 pound per orang, tidak lebih dari 4 ons ikan albacore dan 11 ons tuna per minggu.
Naun jika Anda pecinta seafood, konsumsi beberapa golongan seafood yang kadar merkurinya rendah seperti kerang, ikan sarden, salmon liar, cumi-cumi, dan nila. Pilihan yang aman lainnya termasuk haddock, pollock, flounder, udang, lele, ikan, kepiting, dan mackerel Atlantik. (Monica Erisanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.