JAKARTA, KOMPAS.com – Cytisine dimer1,2-bisN-cytisinylethane atau yang dikenal dengan CC4 saat ini menjadi perderbatan mengenai manfaatnya untuk membantu seseorang berhenti merokok. Di sisi lain, CC4 yang dikabarkan beredar di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur itu disebut termasuk jenis narkotika baru.
“CC4 ini baru menjalani uji-uji awal sehingga belum dapat dijelaskan secara pasti tentang manfaatnya untuk berhenti merokok,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama melalui pesan singkat, Minggu (12/4/2015).
Selain itu, karena CC4 memengaruhi sel saraf dopamin, obat ini bisa menimbulkan efek euforia atau rasa senang pada penggunanya. Lebih lanjut, zat ini bisa menimbulkan halusinasi.
Tjandra menjelaskan, obat yang sejauh ini sering digunakan untuk berhenti merokok adalah jenis varenicline. Obat itu bekerja untuk menghambat rasa ketagihan terhadap nikotin. Adapun CC4 yang termasuk kelompok cytosine masih diteliti apakah dapat menghambat kerja reseptor.
“Reseptor dan proses inilah yang berperan penting dalam kerja nikotin di tubuh manusia. Dengan terhambatnya kerja reseptor ini maka proses adiksi atau ketagihan nikotin dapat diatasi,” terang Tjandra.
Vareniclin sendiri sudah terbukti secara ilmiah karena telah melalui uji klinik yang panjang, mulai dari pecobaan pada binatang dan manusia. Pengobatan lainnya, lanjut Tjandra yaitu, Nicotine replacement therapy (NRT) dengan berbagai bentuk seperti transdermal nicotine patches, gum, lozenges,sprays, dan inhalers.
Bisa juga dengan antidepressant seperti bupropion dan nortriptyline. Obat tersebut biasa digunakan untuk mengobati pasien depresi, tapi dapat digunakan untuk membantu berhenti merokok.
Selain dengan obat-obatan, berhenti merokok sebenarnya bisa dilakukan dengan upaya sendiri. Misalnya, mengurangi hisapan rokok per hari terlebih dahulu, kemudian akhirnya berhenti. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar juga membantu seseorang berhenti merokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.