Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanlah 3-5 Porsi Buah-Sayur Sehari dengan 3 Warna

Kompas.com - 16/04/2015, 08:00 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis


KOMPAS.com - Hidup itu penuh warna. Begitu juga dengan makanan. Ada begitu banyak warna pada makanan (baca: buah dan sayur) yang bisa Anda konsumsi setiap harinya. Selain membuat makanan lebih colorful, ada manfaat kesehatan dari aneka warna yang terdapat pada buah dan sayur.

Buah dan sayur menjadi sumber makanan kaya serat yang diperlukan tubuh. Begitu juga dengan nutrisi yang terdapat di dalamnya, memberi efek positif bagi kesehatan.

Sehari, Emilia Achmadi, MS, RD, menyarankan mengonsumsi 2-3 porsi buah dan 2-3 porsi sayur. Banyak? Tidak juga.

"Sebagai contoh, satu porsi apel itu seukuran satu kepalan tangan. Satu porsi pisang, kira-kira sepanjang 15 cm. Dan untuk satu porsi buah potong itu sekitar satu mangkuk berukuran 150 cc," ujar ahli gizi lulusan Oklahoma State University yang ditemui usai peluncuran produk buah dalam jeli di Jakarta (15/03). 

Sementara untuk porsi sayur, ukurannya bisa lebih banyak. Satu porsi sayur matang, sekitar satu mangkuk ukuran 150 cc. Dan sayur mentah, satu porsinya seukuran satu mangkuk mi bakso yang agak besar. Porsi buah dan sayur yang direkomendasikan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serat 15-35 gram setiap harinya. 

Selain porsi, hal lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam mengonsumsi buah dan sayur adalah warna. Emilia menyarankan untuk mengasup tiga warna buah dan sayur. "Kalau sayur biasanya sudah berwarna hijau, lalu buahnya pilih yang berwarna merah, jingga, putih, dan lain sebagainya," urai Emilia. 

Aneka warna ini disarankan karena memiliki kandungan gizi serta fitokimia yang berbeda. Karotenoid yang memberi warna merah atau jingga pada buah maupun sayur, memiliki bahan antioksidan. Sementara pada buah yang berwarna ungu mengandung antosianin, yang tergolong antioksidan kuat yang baik bagi kesehatan. 

"Kalaupun tidak bisa mencapai tiga warna, tidak apa-apa. Memang belum ideal. Tetapi daripada tidak sama sekali, ini tetap masih cukup baik," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau