Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2015, 17:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com – Pola makan vegetarian selama ini dipercaya lebih sehat dan dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif. Cukup banyak wanita di Indonesia yang menerapkan pola makan ini.

Namun, apakah vegetarian aman dilakukan oleh ibu hamil? Kerap terjadi kontroversi mengenai pola makan vegetarian pada ibu hamil, karena dikhawatirkan tidak dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin yang dikandungnya.

Banyak zat gizi yang bersumber dari hewan, seperti protein, vitamin B12, zat besi, seng, kalsium, asam lemak omega 3, hingga asam amino esensial. Sementara, ibu hamil vegetarian tidak mengosumsi pangan hewani.

Ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia  (FKM UI) Sandra Fikawati mengatakan, ibu hamil kelompok vegetarian tetap bisa  memiliki bayi yang sehat meski menghindari pangan hewani.

“Misalnya, vitamin B12 yang biasanya kurang didapat vegetarian, bisa dengan pemberian suplemen B12. Kalau protein hewani diganti protein nabati seperti tahu dan tempe,” terang Fika beberapa waktu lalu di Gedung FKM UI, Depok, Jawa Barat.

Seperti dikutip dari buku Gizi Ibu dan Bayi, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Fika dan kawan-kawan pada 2014, ibu hamil vegetarian memiliki indeks masa tubuh (IMT) yang lebih rendah daripada nonvegetarian. Namun, kenaikan berat badan saat hamil justru lebih tinggi (15,3 kg) dibanding nonvegetarian (13 kg). Sehingga, berat badan dan panjang bayi yang dilahirkan tidak jauh berbeda.

Penelitian Fikawati tahun 2013 juga menunjukkan, bahwa konsumsi ibu hamil vegetarian mencukupi kebutuhan zat gizi. Bahkan penelitian sebelumnya menunjukkan konsumsi energi dan protein ibu hamil vegetarian cukup tinggi.

Selain itu, ibu hamil vegetarian juga tak perlu khawatir tidak dapat memberikan ASI pada bayi. Menurut Fika, selama gizi dan energi cukup, ASI pun akan lancar.

“Orang yang vegetarian takut enggak bisa menyusui. Padahal, itu hanya ketakutan. Dia tetap bisa menyusui, asal konsumsi energi mencukupi. Misalnya, konsumsi makanan lebih banyak daripada saat hamil,” terang Fika.

Penelitian Fika tahun 2013 pun menunjukkan, bahwa sejumlah ibu hamil vegetarian di Indonesia mampu memberikan ASI selama 6 bulan. Pertumbuhan bayi jika dilihat dari berat badannya pun sama antara ibu vegetarian dan nonvegetarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau