Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Panjang Umur dengan Perbanyak Karbohidrat

Kompas.com - 31/05/2015, 20:43 WIB

KOMPAS.com - Karbohidrat sering dianggap sebagai penambah berat badan. Padahal, karbohidrat adalah sumber kalori utama bagi tubuh. Hal ini juga yang menjadi alasan, diet karbo jarang memberi hasil yang signifikan.  Daripada sibuk mengurangi asupan karbo, ada baiknya mulai sekarang perbanyak konsumsi karbo untuk memperpanjang usia.

Hasil sebuah studi baru seakan menjadi kabar gembira, diet protein rendah dan karbohidrat tinggi bisa sama efektifnya dengan diet rendah kalori. Diet ini, bisa memperpanjang usia dan baik untuk kesehatan jantung dan pencernaan.

Para ilmuwan sebelumnya memang percaya, bahwa cara yang terbukti untuk memiliki usia lebih panjang adalah dengan membatasi kalori. Namun, peneliti dari Pusat Kajian Charles Perkins di University of Sydney  telah menemukan manfaat yang sama pada gabungan diet protein rendah dan karbohidrat tinggi.

"Kami telah mengetahui selama bertahun-tahun, bahwa diet dengan cara membatasi kalori akan meningkatkan usia hidup, di hampir semua organisme," ujar Profesor Stephen Simpson, direktur akademik Charles Perkins Pusat yang juga terlibat dalam penelitian tersebut.

"Tapi, sedikit saja yang bisa mempertahankan pengurangan kalori hingga 40 persen dalam jangka panjang, dan ini malah berisiko kehilangan massa tulang, libido dan kesuburan,” tambah Profesor Simpson.

Untuk penelitian terbaru ini, mereka membandingkan dua tikus. Satu tikus melakukan diet dengan kalori terbatas, sementara tikus lainnya melakukan gabungan diet dengan rendah protein, namun tinggi karbohidrat.

"Hasilnya, tikus mendapat manfaat yang sama dari diet gabungan rendah protein  dan tinggi karbohidrat, seperti diet pembatasan kalori hingga 40 persen. Jika hal yang sama berlaku bagi kita, ini berarti baik untuk proses penuaan, dengan rasa sakit yang berkurang dibandingkan pembatasan kalori," papar Profesor Simpson.

Sayangnya, menurut Profesor Simpson, diet tinggi karbohidrat ini memang masih ada kekurangannya. Diet gabungan protein rendah dan karbohidrat tinggi, cenderung memiliki efek menguntungkan di kemudian hari, tapi justru bisa meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hadapi Urbanisasi, Dedi Mulyadi: Warga Jangan Pundungan, Tak Usah Gelisah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau