Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2015, 17:45 WIB


KOMPAS.com
- Banyak yang beranggapan karbohidrat adalah salah satu sumber penyebab kelebihan berat badan. Karena itu, banyak orang yang melakukan diet karbohidrat, bahkan menghindarinya sama sekali untuk menurunkan berat badan. Padahal, tubuh tetap membutuhkan asupan karbohidrat sebagai penambah energi. Berikut lima tanda tubuh Anda kekurangan karbohidrat.

1. Napas bau tak sedap

Tujuan diet rendah karbohidrat adalah untuk membakar lemak menjadi energi, meski kebanyakan pakar diet setuju bahwa diet ini tidak menyebabkan penurunan berat abdan jangka panjang.  Ketika tubuh membakar lemak, tubuh melakukannya dengan proses yang disebut ketosis, yang melepaskan zat kimia bernama keton. Sayangnya, keton ini memiliki bau yang tidak sedap dan sering kali keluar melalui napas. Kabar buruknya,  bagi Anda yang menjalankan diet rendah karbo, diet ini tidak sehat untuk mulut Anda, sehingga semua yang dilakukan seperti menyikat gigi, membersihkan sela gigi, dan menyikat lidah mungkin tidak cukup mengatasi hal ini.

 

2. Sering terjatuh saat olahraga

Ketika orang yang aktif secara fisik tidak mendapatkan cukup karbohidrat, tubuh akan menggunakan protein untuk menjalankan fungsi otot yang dibutuhkan, termasuk membangun otot, inilah mengapa karbohidrat sering disebut sebagai “partner protein”. Mengisi tubuh setelah latihan dengan kondisi karbohidrat yang telah dibakar, akan mempercepat pemulihan dan tubuh akan terasa lebih baik menyambut rutinitas yang harus dilakukan esok hari.

 

3. Jadi pelupa

Sering mendadak lupa meletakkan kunci atau ponsel? Sama seperti tubuh, otak juga membutuhkan karbohidrat, yang dipecah menjadi glukosa untuk energi. Dan ketika  otak tak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, sulit bagi otak untuk bekerja dengan maksimal. Sebuah penelitian kecil di tahun 2008 menemukan, bahwa wanita yang menjalani diiet rendah karbohidrat memiliki nilai buruk saat menjalani serangkaian tes ingatan dibanding wanita yang menjalani diet rendah kalori dan nutrisi seimbang. Lalu, ketika wanita dengan rendah karbo kembali mengonsumsi karbo lagi? Otak mereka kembali berfungsi secara normal.

 

4. Mudah marah

Orang-orang yang mengikuti diet rendah karbo konsisten melaporkan perasaan yang lebih sensitif, stres, dan lelah, meski hasilnya mereka berhasil menurunkan berat badan. Salah satu penyebabnya mungkin karena karbohidrat sangat penting bagi tubuh untuk memproduksi serotonin, hormon di otak yang bertanggungjawab meningkatkan semangat.

 

Tapi, menurut sebuah studi tahun 2009, diet rendah karbo jika dibandingkan dengan diet rendah lemak juga kurang menyenangkan. Penelitian tersebut mengikui 106 orang dengan obesitas dan kelebihan bera badan yang menjalani diet rendah karbo ataupun diet rendah lemak selama setahun. Sementara orang-orang dari kedua kelompok yang menjalani dietnya mengalami penurunan berat badan, mereka yang diet rendah karbo dilaporkan mengalami perubahan suasana hati yang buruk dari waktu ke waktu, sedangkan suasana hati orang-orang yang menjalani diet rendah lemak lebih baik, seperti yang dilaporkan dalam Health.com.

 

5. BAB tak seperti biasa

“Salah satu tempat untuk melihat perubahan metabolisme dari berbagai macam diet yang dijalani adalah di saluran pencernaan Anda,” ujar Dr. Stephen Sondike, MD. Kemungkinan besar, perubahan itu akan terwujud dalam bentuk sembelit, bisa jadi karena serat rendah dalam diet karbo. Mengonsumsi lebih banyak sayuran tinggi serat dapat membantu pencernaan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com