Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2015, 14:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang bisa menyebabkan kebutaan. Katarak bukan hanya bisa terjadi pada orang tua, bayi juga bisa menderita katarak.

Dokter Spesialis Mata dari Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center (JEC) Setiyo Budi Riyanto mengatakan, katarak pada bayi merupakan penyakit bawaan sejak lahir. Bisa karena infeksi virus atau parasit seperti toksoplasma dan rubella. "Saat lahir bisa sudah kelihatan warna putih di tengah matanya bagian pupil. Kayak mata kucing," kata Budi saat ditemui di Rumah Sakit Mata Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (10/10/2015).

Menurut Budi, orangtua harus lebih peka terhadap gangguan penglihatan sejak bayi baru lahir. Gangguan penglihatan pada bayi, biasanya juga baru diketahui ketika bayi sudah mulai merangkak. "Misalnya saat bayi merangkak, bayi nabrak-nabrak. Berarti ada gangguan penglihatan. Pas kita periksa ternyata ada katarak," terang Budi.

Katarak membuat penglihatan berkabut. Jika tidak segera ditangani, lama-kelamaan bisa menyebabkan kebutaan. Lebih cepat diketahui lebih baik, karena bayi masih mengalami proses tumbuh kembang. Jika terdapat tanda-tanda tersebut, segera periksa mata bayi Anda. "Kalau pada bayi dan anak operasinya harus secepat mungkin," lanjut Budi.

Operasi merupakan satu-satunya cara untuk menghilangkan katarak pada mata. Prosedur operasi katarak untuk anak-anak dan dewasa pun sedikit berbeda. Pada anak-anak tentunya perlu pengawasan lebih lanjut terhadap perkembangan matanya.

Kasus katarak pada bayi sangat jarang jika dibanding katarak pada usia dewasa maupun orangtua. Katarak umumnya terjadi pada usia di atas 55 tahun. Namun, tak sedikit pula yang sudah menderita katarak pada usia sekitar 40 tahun akibat mata sering terpapar sinar ultraviolet (UV). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, setiap tahunnya ada 1000 penderita katarak baru atau 0,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau