Anda tentu masih ingat slogan yang mengatakan "dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Jiwa yang kuat ini bisa berarti kondisi mental yang sehat dan tenang. Untuk memilikinya, Anda bisa belajar untuk rileksasi.
Penelitian bahkan menyebutkan bahwa rileksasi bermanfaat sama besarnya seperti berolahraga. Saat tubuh merasa rileks, keseimbangan energi pun akan kembali.
Di kehidupan modern seperti ini, rasanya kita memang sulit untuk berpisah dengan stres. Bukan hanya tuntutan pekerjaan, tapi juga hal-hal "kecil" seperti rasa iri karena melihat kesuksesan orang lain yang ditampilkan di media sosial bisa membuat kita merasa tertekan.
Seperti diketahui saat kita stres tubuh akan menghasilkan banyak hormon adrenalin, sehingga detak jantung dan otot menjadi tegang. Akumulasi stres hormon ini berdampak buruk bagi kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi hingga depresi.
Dr.Herbert Benson, pendiri Benson-Henry Institute, sejak 40 tahun lalu mengembangkan teknik "respon rileksasi". Esensi dari teknik ini adalah menangkal efek dari respon stres.
Banyak cara untuk rileks, misalnya dengan fokus pada pernapasan dalam, meditasi, dan mindfulness (kesadaran untuk merasakan apa yang kita alami saat ini). Jika dilakukan secara rutin di tengah kesibukan kita yang padat, efeknya adalah menurunkan tekanan darah dan melemaskan otot.
Benson mengatakan, teknik rileksasi ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit. "Melakukan teknik rileksasi yang murah dan mudah ini seharusnya bisa dilakukan siapa saja untuk menjaga kesehatan," katanya.
Latihan meditasi juga bermanfaat untuk membantu kita masuk lebih dalam dan mengenali diri sendiri, mencintai diri, dan membersihkan emosi negatif seperti rasa marah, benci, dan dendam. Teknik rileksasi ini tentu saja perlu dilatih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.