Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2015, 20:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Daerah intim lebih sensitif terhadap infeksi, karena beberapa alasan. Di antaranya adalah kulit organ intim lebih lembut dan sensitif. Selain itu, karena letaknya tersembunyi, daerah ini mudah terkontaminasi kuman dari feses dan air kemih. Penggunaan toilet yang tidak higienis, berisiko menyebabkan infeksi.

Penelitian menemukan, bahwa  model toilet duduk berpenutup, lebih aman dibanding toilet tidak berpenutup.  Model toilet tak berpenutup menghasilkan 500 sampai beberapa ribu bakteri di setiap sentimeter persegi area sekitarnya, tergantung pada seberapa sering toilet itu dibersihkan.  

 

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko paparan kuman atau bakteri dari toilet umum?

Ada beberapa hal  sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan organ intim dan bagian tubuh lainnya, sejak masuk hingga ke luar dari toilet umum. Jadikan ini sebagai kebiasaan, setiap kali Anda harus “berhubungan” dengan toilet publik.

1.Siram. Sebelum menggunakannya, tutup toilet lalu siram atau flush dulu toilet. Ini akan mengurangi kotoran yang mungkin bisa terpercik ke tubuh, terutama area intim Anda.

 

2. Bersihkan dudukan toilet dengan tisu. Anda bisa membersihkannya dengan tisu yang tersedia atau tisu milik Anda sendiri. Itu akan memberikan sedikit perlindungan ekstra. Jika Anda ingin benar-benar tidak ada kontak kulit, gunakan tisu sebagai alas duduk. Setelah selesai, buang tisu ke tempat sampah.

 

3. Minimalkan menyentuh langsung benda-benda di dalam toilet umum. Misalnya, melapisi tombol flush dengan tisu sebelum memencetnya. Hal yang sama berlaku ketika memutar keran.

 

4. Perhatikan arah basuh. Ketika selesai BAB, Anda perlu membasuh diri dengan arah yang benar yaitu dari depan ke belakang. Jika dilakukan sebaliknya, itu sama saja menyebarkan kuman dari lubang pembuangan feses ke organ genital.

Keringkan organ genital dengan saksama supaya tidak mengundang infeksi jamur. Jamur sangat suka hidup di tempat lembab.

5. Nyalakan air di wastafel setengah putaran. Jika Anda menyalakan air sepenuh putaran, aliran yang keluar akan sangat deras. Setelah itu, air jatuh ke wastafel dan memercik ke tangan dan wajah Anda. Wastafel adalah salah satu tempat paling banyak kuman setelah lantai toilet umum.

 

6. Jangan meletakkan barang-barang Anda di lantai. Menurut ABC News Investigation, lantai adalah bagian dari toilet umum yang paling berkuman. Ada sekitar dua juta bakteri di lantai toilet yang siap bermigrasi ke tas yang Anda taruh di lantai.

7. Cuci tangan dengan saksama. Segeralah mencuci tangan dengan sabun setelah selesai buang air. Cuci tangan yang benar adalah sampai ke lengan dan sela-sela jari. Keringkan tangan sesudahnya. Akan lebih baik jika Anda mengeringkannya dengan tisu, ketimbang alat pengering. Karena, jika tidak rutin dibersihkan, alat pengering tangan adalah salah satu tempat berkumpulnya kuman.

 

8. Gunakan cairan antiseptik untuk membersihkan tangan sekali lagi setelah keluar toilet. Pegangan pintu, menurut Dr. Philip Tierno, MD., direktur klinik mikrobiologi dan diagnostik imunologi New York University Medical Center dan Mt. Sinai Medical Center, adalah salah satu area yang juga banyak kumannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com