Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2015, 07:33 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com – Peralihan dari musim panas ke musim hujan atau pancaroba seperti  saat ini dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit. Cuaca terkadang panas, lalu tiba-tiba turun hujan.

Ketika terjadi perubahan iklim, suhu tubuh akan berfluktuasi sehingga bisa mengganggu sistem organ dalam tubuh berfungsi dengan baik. Dampaknya, kekebalan tubuh pun menurun dan memudahkan seseorang terinfeksi penyakit. Umumnya, adalah batuk dan pilek.

Penyakit ini memang tidak perlu perawatan di rumah sakit. Namun, cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Yang terpenting adalah meningkatkan kekebalan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.  Berikut fakta tentang mengapa muncul penyakit saat pancaroba.

Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

Kurang vitamin D
Saat musim hujan, sepanjang hari bisa saja mendung atau dari pagi hingga sore. Akibatnya, tubuh kurang terpapar sinar matahari yang dapat meningkatkan vitamin D dalam tubuh. Salah satu dampak kekurangan vitamin D adalah menurunnya kekebalan tubuh sehingga seseorang rentan jatuh sakit.

Udara dingin
Saat musim hujan, udara cenderung menjadi dingin. Udara dingin akan mengeringkan rongga hidung dan bisa berujung pada iritasi di paru-paru dan tenggorokan yang menyebabkan infeksi dan batuk. Hindari menghirup udara dingin melalui mulut.

Angin terasa panas
Saat pancaroba, terkadang angin terasa panas. Kerika angin panas muncul, tubuh akan mulai berkeringat. Keringat pada tubuh itu justru bisa menarik partikel debu yang bisa menyebabkan alergi pada sistem pernapasan dan infeksi di tenggorokan. Kondisi inilah yang menyebabkan batuk kering.

Baca juga: Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

Minum air hangat dan dingin
Saat pancaroba, hujan bisa tiba-tiba turun dan orang akan konsumsi air hangat untuk mempertahankan suhu tubuh tidak kedinginan. Sebaliknya, ketika tiba-tiba cuaca panas, kebanyakan orang akan memilih minum air dingin. Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena batuk dan pilek

Virus dan kuman berkembang biak
Saat peralihan ke musim hujan, virus dan kuman akan lebih mudah berkembang biak. Salah satunya karena mulai berkurang paparan sinar terik matahari yang membunuh kuman. Tak heran jika akhirnya muncul flu, pilek, dan hidung tersumbat disertai demam.

Pneumonia
Tak hanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), peralihan ke musim hujan juga bisa meningkatkan risiko penyakit pneumonia. Terutama mereka yang memang telah memiliki penyakit paru-paru.Hal ini karena hujan sering kali datang tanpa terduga, menyebabkan suhu tubuh harus cepat beradaptasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Tip Jitu Kelola Gaji biar Enggak Kandas di Minggu Pertama

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter…

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Bayar PBB Sekarang Bisa dari Mana Saja, Cukup Pakai BRImo

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

api-1 . CONTEXT

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau