Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2016, 16:16 WIB
KOMPAS.com - Boleh jadi mungkin Anda lebih rutin mengganti koleksi lipstik atau deodoran ketimbang sikat gigi. Banyak orang memang mengabaikan waktu ideal penggunaan sikat gigi selama kondisi bulu sikat masih nyaman dipakai.

Para dokter gigi menyarankan agar sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3 bulan sekali. Hal ini untuk mencegah bakteri yang lama terpapar kembali ke mulut.

Sikat gigi yang lama tidak diganti juga bisa membuat proses pembersihan gigi dan mulut tidak optimal. Kondisi tersebut justru bisa membuat plak lebih cepat menumpuk. Jika plak telah mengeras menjadi karang gigi, menyikat gigi saja tidak cukup menghilangkannya.

Penggunaan berulang kali juga dapat membuat bulu sikat menjadi megar sehingga tidak mampu membersihkan area antara gigi dan plak di permukaan gigi.

"Plak bukan hanya menyebabkan gigi berlubang, tapi jika tidak dibersihkan dari garis gusi bisa memicu peradangan dan iritasi yang berakibat pada penyakit gusi," kata Melissa Thompson, dokter gigi.

Radang gusi bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar sampai kepala. Banyak kasus radang gusi disertai dengan perdarahan dan bau mulut.

Semua penyakit gigi tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan mudah, yakni menyikat gigi dengan teknik yang tepat, dua kali sehari. Jangan lupa mengganti sikat gigi secara teratur dan kunjungi dokter gigi untuk pembersihan secara mendalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau