Dokter spesialis urologi dari RS Premier Bintaro, Nouval mengungkapkan, disfungsi ereksi pada usia muda bisa terjadi karena berbagai hal, baik itu disfungsi ereksi organik dan psikogenik.
"Misalnya usia 30an sudah darah tinggi, ada yang diabetes, itu berisiko disfungsi ereksi organik. Penyakit itu menganggu pembuluh darah, jadi kaku sehingga menyebabkan disfungsi ereksi," jelas Nouval di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Orang berusia muda biasanya juga mengalami disfungsi ereksi psikogenik. Kurangnya rasa percaya diri, bertengkar dengan istri, atau masalah dipecat dari pekerjaan bisa menyebabkan penis loyo saat berhubungan seksual.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan alkohol juga bisa menjadi pemicu terjadinya diafungsi ereksi.
"Merokok juga kan merusak pembuluh darah, juga pada pembuluh darah di penis," kata Nouval.
Kondisi disfungsi ereksi bisa berlangsung lama. Kebanyakan pria akan mencari obat-obatan, seperti "pil biru" untuk bisa ereksi dengan normal. Menurut Nouval, obat memang bisa membantu performa pria dengan disfungsi ereksi. Namun, sifatnya hanya sementara.
Jika mengalami disfungsi ereksi, sebaiknya pergi ke dokter dan tidak membeli obat secara sembarangan. Pengobatan disfungsi ereksi yang tepat akan dilakukan dengan melihat penyababnya terlebih dahulu.
"Kalau dia kurang rasa percaya diri, ya kita juga harus membangkitkan kepercayaan dirinya dulu," kata Nouval.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.