"Anak ini lagi belajar jalan tiba-tiba jatuh, lumpuh sebelah. Saat periksa MRI, ternyata ada infrak, ada sumbatan di otak," terang Rocksy di Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Rocky menjelaskan, anak tersebut ternyata mengalami kekurangan protein C dan S. Kekurangan protein C dan S menyebabkan darah cepat membeku. Akibatnya, darah akan lebih mudah tersumbat.
Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Siloam Karawaci itu mengatakan, kelainan yang menyebabkan stroke pada anak-anak sangat jarang terjadi.
Adanya pasien anak-anak yang mengalami stroke juga diungkapkan dokter spesialis saraf Mursyid Bustami. "Paling muda ada yang yang kena stroke usia tujuh tahun waktu itu. Biasanya karena faktor genetik," kata direktur utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ini.
Stroke, juga disebut brain attack atau serangan otak, terjadi akibat suplai oksigen dan nutrien ke otak terganggu karena pembuluh darah tersumbat atau pecah. Umumnya, stroke terjadi pada orang tua dan dipicu oleh adanya hipertensi hingga kolesterol tinggi. Akan tetapi, saat ini, menurut Mursyid mulai banyak orang berusia 40 tahun.
Stroke pada usia muda bisa terjadi karena memiliki riwayat keluarga, kelainan pembuluh darah, dan juga dipicu gaya hidup tidak sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.