Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2016, 09:59 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang muda berpikir, mereka tak mungkin terkena serangan stroke. Faktanya, tidak ada rentang usia yang bisa dibilang terlalu muda untuk terkena stroke.

Risiko stroke bertambah sejalan usia tapi ada orang muda yang terkena, termasuk bayi, balita, anak dan remaja. Secara umum, para ahli berpendapat, usia muda terkena stroke adalah di bawah 45 tahun.

"Beberapa studi menunjukkan, bahwa secara keseluruhan, angka kasus stroke turun. Tapi, kasusnya meningkat di kalangan orang muda, meski bukti-buktinya masih sedikit," kata Andrew Russman, DO, neurologis dan spesialis perawatan stroke Cleveland Clinic.

Stroke di usia kurang dari 45 tahun, memerlukan pendekatan dan pengobatan yang berbeda dari stroke di usia tua, kata S. Ausim Azizi, MD, ketua departemen neurologis dan profesor neurologi di Temple University Medical School di Philadelphia.

Semua stroke disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak. Pada usia tua, kebanyakan penyebabnya adalah penyumbatan di jantung atau pembuluh darah, menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Stroke jenis ini disebut stroke ischemic.

Pada anak-anak, biasanya stroke disebabkan oleh infeksi, trauma, kelainan jantung, penyakit sel bulan sabit fan dehidrasi.

"Pada orang muda, penyebab umum adalah masalah kardiogenik dan penggunaan obat-obatan terlarang terutama lewat intravena (suntikan ke pembuluh darah," jelas Dr. Azizi. Masalah kardiogenik antara lain adalah rematik jantung, katup jantung tidak normal, dan patent foramen ovale atau lahir dengan lubang di antara bagian jantung kanan dan kiri.

"Sebanyak 25 persen stroke yang terjadi di usia kurang dari 45 tahun terjadi karena adanya penyumbatan di pembuluh darah di area leher. Penyebab lain adalah migrain, pil KB dan kebiasaab merokok," kata Dr. Russman.

Pencegahan dan pemulihan
Obesitas pada usia remaja dan anak akan meningkatkan risiko stroke seumur hidup. Obesitas meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes. Ketiganya adalah faktor risiko stroke di semua umur.

Salah satu perbedaan mendasar antara stroke di usia muda dibanding usia tua terletak pada tahap pemulihan.

Stroke di usia muda dapat berarti pemulihan seumur hidup dan kehilangan masa-masa produktif. Kabar baiknya, lebih banyak penderita stroke di usia 30-an yang pulih dibanding penderita stroke di usia 80-an.

"Kunci menghindari stroke di usia muda adalah mengenali dan menghindari faktor risiko," pesan Russman. Dengan kata lain, Anda disarankan untuk:

1. Memeriksakan kesehatan, termasuk periksa gula darah, kolesterol dan kardiovaskular secara berkala ke dokter.

2. Olahraga teratur pertahankan berat badan ideal.

3. Terapkan pola makan rendah lemak jenuh dan gula. Perbanyak sayur dan buah segar.

4. Kenali gejala dan kontrol risiko diabetes.

5. Hindari rokok, narkotika, dan alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau