Faktanya, kadar vitamin B12 dalam darah tak selalu mencerminkan kadar vitamin ini di otak. Kadar di otak juga akan turun seiring usia dibandingkan kadar di darah.
Dalam penelitian terungkap, kadar vitamin B12 di otak lansia sekitar 10 kali lebih rendah dibanding anak-anak. Sementara itu kadarnya pada anak autisme berusia kurang dari 10 tahun ternya sama seperti pada orang berusia 57 tahun.
Pada orang skizofrenia berusia di atas 36 tahun, kadar vitamin B12 di otak mereka sama dengan yang ditemukan pada orang berusia 72 tahun.
Kondisi tersebut menunjukkan, beberapa jenis penyakit yang berkaitan dengan saraf, seperti demensia, autisme, atau skizofrenia, berkaitan dengan kekurangan vitamin B12 dari darah ke otak.
Hasil penelitian ini dipublikasikan bulan lalu dalam jurnal PLOS ONE. Kajian ini menundukung teori yang menyebutkan otak manusia menggunakan vitamin B12 secara ketat untuk mengontrol ekspresi gen dan mendukung perkembangan saraf-saraf pada tahapan hidup tertentu. Misalnya saja sejak perkembangan otak di kandungan, usia balita, hingga penyempurnaan jaringan saraf di usia remaja, lalu usia pertengahan, dan lanjut usia.
Vitamin B12, juga disebut cobalamin, berperan penting dalam pembentukan darah dan fungsi normal sistem saraf.
Vitamin tersebut bisa kita dapatkan dari makanan hewani, dan juga makanan nabati yang sudah diperkaya vitamin B12.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.