Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Pengobatan Diabetes hingga ke Negeri China

Kompas.com - 11/03/2016, 11:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Selama 14 tahun, Sihol Manulang (53) mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darahnya. Sebagai penyandang diabetes, ia memang harus terus mengonsumsi obat seumur hidup, selain menjaga pola makan sehat.

Namun, Sihol takut, konsumsi obat terus-menerus dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain. Sihol akhirnya memilih operasi bypass lambung di Pusat Operasi Bariatric dan Metabolik Asia-Pasifik di Rumah Sakit Jinshazhou, Guangzhou, China.

"Selama ini obat saya ada empat macam. Saya juga ada darah tinggi. Dengan operasi ini, saya enggak perlu minum obat sama sekali. Saya percaya teknologi," kata Sihol saat ditemui di Rumah Sakit Jinshazhou, China, Rabu (9/3/2016).

Sebelum memutuskan operasi, Sihol sudah berkonsultasi dengan pihak rumah sakit di China melalui Norgen Healthcare di Jakarta.

Rumah sakit Jinshazhou merupakan salah satu rumah sakit yang direkomendasikan oleh Norgen karena memiliki peralatan canggih dengan dokter berpengalaman dalam operasi bypass lambung.

Memenuhi persyaratan medis untuk menjalani operasi bypass lambung, Sihol kemudian bertolak ke China ditemani sang istri. Tiba di China, Sihol menjalani observasi medis terlebih dahulu, seperti cek indeks massa tubuh hingga gula darah. Setelah itu, ia dioperasi, Senin (7/3/2016).

"Operasinya enggak dibedah terbuka. Lukanya hanya empat titik. Semakin sedikit luka, jadi enggak terlalu sakit," kata Sihol.

Dokter yang menangani Sihol, Wu Liang Ping, mengungkapkan, Sihol menjalani operasi Roux-en-Y Gastric Bypass. Operasi ini merupakan salah satu metode bypass lambung untuk mengatasi diabetes dan obesitas.

Operasi Roux-en-Y Gastric Bypass dilakukan dengan mengubah aliran makanan di usus. Biasanya, makanan yang masuk ke lambung langsung ke usus halus untuk penyerapan nutrisi dan kalori.

Operasi ini memotong bagian tengah usus halus, kemudian langsung disambung ke sisa lambung. Lambung yang digunakan untuk menampung makanan kini tersisa 50-100 ml.

"Hal ini mengurangi penyerapan makanan dan porsi makan. Jadi gula darahnya akan terkontrol," kata dokter Wu.

Wu mengklaim operasi ini membuat pasien diabetes tipe 2 tak perlu lagi minum obat diabetes seumur hidupnya.

Operasi yang sama di China juga dilakukan terhadap Tapian Manulang yang sudah mengidap diabetes selama 7 tahun. Tapian mengaku diabetesnya sudah menyebabkan komplikasi di mata karena gula darah sering tidak terkontrol dengan baik. Tapian menjalani operasi lebih dulu dari Sihol, yaitu Sabtu (5/3/2016).

Adapun operasi berlangsung selama sekitar 1,5 jam dengan teknik laparoskopi atau minimal invasif. Pasien dapat beraktivitas seperti biasa dalam waktu 3-5 hari setelah operasi.

Untuk sementara, saat ini mereka hanya makan cairan, kemudian dilanjut makanan halus terlebih dahulu. Setelah tiga bulan, pasien baru diperbolehkan makan seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau