KOMPAS.com – Sebutan “asam urat” selama ini dikenal identik sebagai rasa sakit yang mengganggu dan menyebabkan radang sendi. Gejalanya datang tak terduga, yaitu diawali nyeri di bagian sendi, terutama pada jempol kaki lalu merambat ke persendian kaki.
Namun, urusan asam urat ternyata tidak sebatas itu saja. Jurnal Rheumatology Inggris pada 2013 menemukan bahwa pemilik kadar tinggi asam urat memiliki peluang dua kali lipat lebih besar terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang memiliki kadar normal.
Kaitan di antara keluhan asam urat dan serangan jantung itu berlatar kemiripan faktor penyebab. Keduanya sama-sama dipicu kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol melebihi normal.
Asam urat dipicu pola makan tinggi purin, zat ini merupakan salah satu pembentuk struktur kimia dari gen manusia, hewan, dan tumbuhan. Akibatnya, kadar asam urat meningkat, hingga melebihi kadar jenuh 7,5 mg/dL, mengental, kemudian mengendap dalam darah.
Endapan tersebut akan menumpuk serta membentuk kristal pada sendi sehingga menyebabkan peradangan. Selain itu, tingginya asam urat dalam darah juga dapat merusak pembuluh darah. Pada tahap ini, serangan jantung memiliki kemungkinan besar terjadi.
Solusi pencegahan
Menderita asam urat bukan akhir dari segalanya. Penyakit ini dapat dicegah dan jumlah zat purin dalam tubuh bisa dikendalikan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Untuk sehari-hari, Anda bisa memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti buah, sayuran, beras merah; protein tanpa lemak, dan lemak esensial. Ahli kesehatan menyarankan pula konsumsi asupan penurun zat asam urat, seperti buah beri, tahu, minyak zaitun, dan bawang putih.
Masukkan juga olahraga dalam rutinitas harian Anda, minimal empat sampai lima kali seminggu selama 30-45 menit per hari. Kebiasaan ini efektif untuk menurunkan berat badan serta menjaga stamina.
Jika Anda sudah didiagnosis punya asam urat tinggi, mulailah mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Ganti asupan cairan dengan air putih, dan jus buah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.