KOMPAS.com - Kurangnya zat besi terkait dengan berkurangnya produksi hemoglobin, yang mengakibatkan anemia atau defisiensi zat besi, salah satu gejalanya adalah kelelahan ekstrim.
Kondisi tersebut dinilai lebih sering terjadi di negara-negara berkembang, banyak terjadi pada perempuan, anak-anak, penganut vegetarian, dan pelaku donor darah.
Namun, uniknya, beberapa ilmuwan mengatakan, wadah atau wajan besi yang digunakan untuk memasak dinilai bisa melepaskan zat besi ke dalam makanan Anda. Sehingga, memasak dengan wajan tersebut bisa menjadi cara murah dan mudah untuk menambahkan mineral besi untuk diet Anda.
Memang benar, bahwa memasak dengan wajan besi berpotensi dapat menambah asupan zat besi dalam makanan, tetapi jumlah yang ditransfer dan seberapa baik tubuh dapat menyerap itu cukup bervariasi, tergantung pada tingkat keasaman makanan dan waktu memasak, menurut penelitian ilmiah.
Dalam sebuah studi baru, sebuah iron ingot atau potongan besi dalam bentuk ikan—biasa dipakai untuk memasak—yang direbus dalam sup, ditemukan mampu memotong tingkat anemia pada wanita pedesaan di Kamboja.
“Orang yang kekurangan zat besi tidak harus bergantung wajan besi, tetapi itu bisa menjadi "cara yang baik" untuk menambahkan zat besi selain dari makan makanan yang kaya zat besi,” kata Sara Haas, seorang ahli diet dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, sebuah organisasi pangan dan gizi profesional.
Sejak diketahui besi larut dalam asam, maka kandungan besi akan lebih mudah ditransfer ke makanan saat memasak makanan asam, seperti tomat atau apel, kata Fergus Clydesdale, seorang profesor di Departemen Ilmu Pangan di University of Massachusetts Amherst.
Memasak dengan air akan menghasilkan perpindahan zat besi lebih baik ketimbang menggoreng dalam minyak, ia menambahkan.
Memasak apel dalam wajan besi dinilai peneliti bisa menambahkan tujuh miligram zat besi untuk setiap porsi. Memasak saus spaghetti menambahkan lima miligram. Setidaknya jumlah tersebut dapat membantu kebutuhan zat besi wanita dewasa yaitu 18 miligram zat besi per hari.
Untuk alasan ini, Kanada Lucky Iron Fish Inc telah menjual iron ingot berbentuk ikan di Web sejak tahun 2014, direkomendasikan untuk digunakan dalam sup atau direbus dengan air minum. Perusahaan juga menyarankan menambahkan asam, seperti jus jeruk atau cuka.
Dalam sebuah penelitian terhadap 304 perempuan di tiga desa di Kamboja, yang diterbitkan pada jurnal Tropical Medicine & Surgery, penggunaan iron ingot selama satu tahun meningkatkan konsentrasi hemoglobin dalam darah, ketimbang responden yang tidak menggunakan.
Walau begitu, hasil penelitian tidak selalu berlaku untuk semua wajan besi, kata penulis studi Alastair J.S. Summerlee, seorang profesor ilmu biomedis di Universitas Guelph di Kanada.
Panci atau wajan besi kerap diberi lapisan minyak yang disebut sebagai permukaan anti-lengket. Sehingga, pengaliran zat besi menjadi tidak ada atau sangat sedikit.
“Perlu dipahami, tidak semua zat besi dalam makanan dapat diserap dalam tubuh. Jenis zat besi dalam daging, yang disebut besi heme, paling mudah diserap oleh tubuh,” kata Raymond Mahoney, profesor kimia makanan di UMass Amherst.
Sehingga menurutnya, besi non-heme, yaitu yang berasal dari panci besi dan makanan non-daging, tidak sepenuhnya bisa diserap dengan baik. Tetapi, bila digabungkan dengan makanan dengan kandungan vitamin C, dapat membuat zat besi tersebut lebih mudah tersedia dan terserap bagi tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.