Jangan Jadi Vegan Hanya karena Ikut Tren!

KOMPAS.com - Ternyata terdapat risiko serius bagi mereka yang mengadopsi diet vegan agar terlihat tak ketinggalan jaman. Demikian peringatan ahli gizi terkemuka dari Inggris.

Catherine Collins dari British Association of Dieticians mengatakan, ia prihatin gaya hidup vegetarian belakangan ini diadopsi bukan untuk alasan kesehatan atau etis. Saat ini masyarakat menjadi vegan karena pilihan gaya hidup yang diinspirasi selebriti tanpa memikirkan konsekuensi dari diet tersebut.

"Apa yang kami lihat adalah sejenis puritanisme makanan baru. Orang melihat Gwyneth Paltrow dan semangkuk sempurna delima, dan kita menginginkan hal yang sama. Ini seperti memakai fesyen terakhir tetapi kita sedang berpotensi membahayakan kesehatan dalam jangka panjang," katanya.

"Ketika masyarakat mengadopsi veganisme karena menjalankan agama mereka tahu cara melakukan yang benar. Mereka tahu cara mengatasi zat yang tak mereka dapat dari daging dan susu. Tetapi ini tidak dilakukan oleh penganut vegan belakangan ini. Mereka hanya melihat berdasarkan apa yang mereka lihat secara daring," imbuhnya.

Riset baru juga mengungkapkan jumlah orang Inggris yang menjadi vegan meningkat 350 persen selama 10 tahun terakhir. Masyarakat vegan di negeri itu mengestimasi paling tidak 542 ribu orang di Inggris baru-baru ini menjadi vegan.

Jajaran orang ternama yang menjadi vegan pun semakin banyak. Dari Paul McCartney, Bill Clinton, Ellen Degeneres, hingga selebritis muda seperti Ellie Goulding dan Ariana Grande.

Diet vegan tidak mengonsumsi produk hewan seperti daging, ikan, susu, keju, telur dan madu. Banyak yang percaya diet ini memiliki manfaat kesehatan. Namun ahli diet berpendapat vegan berisiko tidak mendapat cukup protein, vitamin-vitamin penting seperti B12 dan kalsium.