Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Ini Pemicu Remaja Lakukan Pemerkosaan

Kompas.com - 22/05/2016, 19:57 WIB

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pemicu kejahatan seksual yang dilakukan oleh remaja. Keinginan menyalurkan hasrat seksual tak berdiri sendiri sebagai penyebab terjadinya pemerkosaan.

 

Ambil contoh kasus Eno di Tangerang yang dipicu oleh penolakan korban untuk berhubungan seks dengan si pelaku. Penolakan tersebut membuat pelaku marah, sehingga nekat memerkosa kemudian membunuh.

 

Psikolog dari Klinik Daya Insani, Sani B. Hermawan menjelaskan hal seperti itu disebut anger aggression atau agresi yang disebabkan oleh amarah. Dalam kasus ini, amarah tersulut oleh sebuah penolakan.

 

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

“Apalagi di usia remaja, saat pencarian jati diri. Saat mencari pengakuan. Penolakan merupakan sesuatu yang sulit diterima,” ujar Sani saat dihubungi Kompas.com.

 

Mengenai dorongan hasrat, Sani memaparkan kalau hal tersebut wajar di usia remaja. Sayangnya, dorongan hasrat itu dipadu dengan informasi yang salah mengenai seks.

 

“Informasi mengenai seks bertebaran. Masalahnya, apakah itu informasi yang benar atau sekedar dari film porno?” tanya Sani.

 

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

Kalau salah informasi, lanjut Sani, bukan tak mungkin remaja tersebut akan salah mengartikan mengenai seks. Termasuk salah menyalurkankannya.

 

Selain pornografi, minuman beralkohol kerap dituding sebagai biang pemicu terjadinya pemerkosaan. Minuman ini dianggap sebagai pembangkit gairah.

 

Secara terpisah, Zoya Amirin yang menggeluti dunia psikologi seksual, menjelaskan kalau alkohol tak bisa dijadikan alasan terjadinya pemerkosaan. Alasannya, orang yang mabuk justru cenderung kehilangan tenaga.

 

Baca juga: Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Kampung Halamannya

“Pernah minum alkohol? Tahu bagaimana orang mabuk? Biasanya orang yang mabuk berat itu justru pusing sendiri, mengantuk, dan merasa lemas. Jalan pulang saja sulit, apalagi memerkosa,” ucap psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

 

Menurut Zoya, pemerkosaan terjadi karena memang sudah ada dorongan untuk melakukan hal itu. Minuman beralkohol hanya sebagai ‘penyemangat’.

 

“Dengan menenggak alkohol, orang tersebut merasa lebih punya nyali, lebih berani, lebih jantan. Intinya adalah ide tentang seks atau memperkosa sudah ada dalam pikiran. Tanpa alkohol pun pemerkosaaan bisa terjadi jika memang ada niat dari si pelaku,” papar Zoya.

 

Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka

Baik Zoya dan Sani berpendapat kalau kasus pemerkosaan bisa dicegah dengan pendidikan seks yang benar. Hal ini harus dimulai dari keluarga.

 

“Keluarga harus terbuka untuk dialog mengenai seks. Ajarkan anak hal yang benar tentang seks agar bisa mengontrol emosi dan dorongan seks,” imbuh Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kebijakan Tarif "Liberation Day" Donald Trump, Apa Dampaknya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau