KOMPAS.com - Studi jangka panjang dari Swedia menemukan, obesitas di usia 20-an bisa memicu penyakit liver di beberapa tahun mendatang.
Studi ini melibatkan lebih dari 44.000 pria yang pernah menjalani layanan wajib militer pada tahun 1969 dan 1970. Peneliti melakukan hasil pemeriksaan fisik lengkap dan melacak kembali kesehatan para responden sampai dengan tahun 2009.
Peneliti menemukan, orang-orang yang obesitas pada masa remaja, 64 persen lebih mungkin mengalami penyakit atau gangguan liver serius dalam kurun waktu 20 hingga 40 tahun ke depan, ketimbang rekan-rekan dengan berat normal.
"Kemungkinan besar, orang-orang tersebut sudah memiliki penyakit atau gejala penyakit liver NAFLD pada awal penelitian, atau selama penelitian berlangsung," kata pemimpin studi Dr Hannes Hagstrom dari Pusat Penyakit Pencernaan di Karolinska Institute di Stockholm.
Namun, responden yang mengalami obesitas saat remaja memiliki risiko terbesar mengembangkan penyakit liver tersebut, bahkan setelah peneliti memperhitungkan penggunaan alkohol dan rokok, menurut laporan di Journal of Hepatology.
Orang yang memiliki risiko tertinggi untuk penyakit liver lainnya ialah, peminum alkohol lebih dari 3,5 botol ukuran sedang per minggu.
"Apa yang baru di sini adalah bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan penyakit liver. Faktor risiko lainnya adalah merokok, penggunaan narkotika, kesehatan diri, kebugaran kardiovaskular dan tekanan darah tinggi," kata Hagstrom.
Hasil tersebut kemungkinan berlaku sama untuk perempuan, tetapi itu tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.