Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Akibatnya jika Anak sejak Kecil Dibiarkan Obesitas

Kompas.com - 18/04/2016, 08:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anak yang gemuk memang terlihat menggemaskan. Namun, jangan biarkan anak terus tumbuh ke samping sehingga kelebihan berat badan atau obesitas.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Antonia Anna Lukito mengungkapkan, anak yang obesitas lebih berisiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Saat berusia 10 tahun, dalam tubuh anak obesitas sudah bisa terbentuk foam cell atau sel busa, yaitu sel berisi lemak.

"Sel busa itu adalah cikal bakal terbentuknya plak yang bisa menyumbat pembuluh darah," ujar Antonia dalam jumpa pers acara Annual Scientific Meeting of Indonesian Heart Association (ASMIHA) 2016 di Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Baca juga: Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Sementara

Antonia mengatakan, anak seharusnya dibiasakan konsumsi makanan sehat sejak kecil. Anak juga perlu dibiasakan melakukan aktivitas fisik.

Menurut Antonia, kebiasaan orangtua dapat memengaruhi anak menjadi obesitas. Misalnya, orangtua sering kali hanya mengajak anak jalan ke mal untuk makan.

"Risiko penyakit jantung kebanyakan karena kebiasaan keluarga, bukan genetik. Jadi pola makan anak harus diperhatikan sejak kecil," kata Antonia.

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Anak yang obesitas hingga usia dewasa berisiko mengembangkan berbagai penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung. Timbunan lemak bisa mengganggu sistem metabolisme tubuh.

Penyakit jantung mulai banyak muncul pada usia dini akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tidak sehat dan berlebihan, kurang aktivitas fisik, dan merokok.

Salah satu faktor risiko penyakit jantung memang adanya riwayat keluarga. Namun, dengan gaya hidup sehat, penyakit jantung bisa tidak muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penurunan Arus Mudik Lebaran 2025: Analisis Data dan Penyebabnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau