JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menyimpan sayur maupun buah-buahan di dalam kulkas, tetapi beberapa hari kemudian sudah layu. Masalah ini bisa terjadi jika tidak meletakkan sayuran di bagian yang tepat dan menggunakan kulkas biasa.
Ahli gizi Jansen Ongko mengatakan, sayur bisa menjadi layu karena kadar airnya berkurang setelah disimpan dalam kulkas.
"Buah dan sayur menjadi kering atau kehilangan kadar air jika di dalam kulkas kelembabannya kurang. Kehilangan kadar air membuat sayur jadi layu, warnanya menguning," kata Jansen di Jakarta.
Jansen mengatakan, sayuran hijau yang menguning berarti telah mengalami penurunan kandungan nutrisi. Untuk itu, penyimpanan buah dan sayuran di dalam kulkas ada bagiannya. Tipe kulkas pun memengaruhi kesegaran buah dan sayur.
Head of Product Marketing Home Appliances PT Samsung Electronics Indonesia Michael Adisuhanto menambahkan, kekeringan buah dan sayur lebih cepat terjadi pada kulkas biasa yang hanya memiliki satu sistem pendingin. Dengan begitu sirkukasi antara freezer dan bagian bawah terhubung jadi satu.
"Dengan satu sistem pendingin, kelembabannya akan tertahan di freezer. Dalam sirkulasi itu, kelembabannya enggak bisa balik ke sayur dan buah. Jadi kadar air kurang," jelas Michael.
Selain itu, jika sirkulasi antara freezer dan pendingin di bawahnya terhubung, memungkinkan terjadinya kontaminasi silang. Misalnya, kontaminasi dari makanan yang disimpan di freezer seperti daging ke makanan maupun minuman yang disimpan di bawah freezer.
"Kalau sistem pendingin dipisah bau daging mentah di freezer enggak nyampur ke bawah," kata Michael.
Michael mengungkapkan, sistem pendingin kulkas yang dipisah, yaitu menggunakan teknokogi twin cooling. Jadi ada dua sistem pendingin sehingga sirkulasi udara antara freezer dan pendingin di bawahnya tidak menyatu.
Dengan teknologi twin cooling yang diperkenalkan Samsung, kesegaran buah dan sayur di dalam kulkas pun akan tahan dua kali lipat dibanding kulkas dengan satu sistem pendingin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.