Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Obesitas pada Anak, dari Diabetes hingga Depresi

Kompas.com - 13/07/2016, 18:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas pada anak tak hanya meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Menurut Mayo Clinic, anak yang obesitas juga bisa mengalami komplikasi secara sosial dan emosional.

Untuk itu, masalah obesitas pada anak jangan dianggap sepele. Berikut sejumlah komplikasi penyakit akibat obesitas pada anak seperti dikutip dari Mayo Clinic.

Komplikasi fisik

1. Diabetes tipe 2
Obesitas pada anak banyak terjadi karena pola makan berlebihan, salah satunya makanan dan minuman yang manis. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang paling mungkin terjadi pada anak obesitas.

2. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik merupakan gabungan berbagai penanda faktor risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi, HDL rendah, dan lemak perut berlebihan.

3. Kolesterol dan tekanan darah tinggi
Pola makan yang buruk bisa menyebabkan anak mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kondisi ini terjadi karena penumpukan plak di pembuluh darah akibat terlalu banyak lemak di tubuh. Penumpukan plak lama-kelamaan bisa mengeras dan menyumbat pembuluh darah sehingga bisa terjadi serangan jantung dan stroke.

4. Asma
Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terserang asma. Kelebihan lemak di seluruh tubuh juga bisa membuat anak dengan obesitas sering mengalami sesak napas

5. Gangguan tidur
Salah gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas adalah obstructive sleep apnea (OSA). OSA adalah kondisi henti napas saat tidur yang bisa menyebabkan kematian.

6. Perlemakan hati nonalkohol
Perlemakan hati nonalkohol adalah penyakit hati yang disebabkan karena kegemukan, bukan karena terlalu banyak konsumsi alkohol. Penyakit ini bisa menimbulkan jaringan parut dan kerusakan hati.

7. Pubertas dini
Obesitas membuat anak mengalami ketidakseimbangan hormon. Akibatnya, mereka pun bisa mengalami pubertas dini, seperti menstruasi lebih awal dari yang seharusnya.

 

Komplikasi sosial dan emosional

1. Merasa rendah diri
Anak obesitas sering kali di-bully di sekolah. Hal ini bisa membuatnya merasa rendah diri atau kurang harga diri. Pada tahap lanjut, bisa memicu stres hingga depresi.

2. Gangguan perilaku
Anak kelebihan berat badan lebih berisiko sering merasa cemas dan keterampilan yang kurang baik di sekolahnya. Anak bisa mengalami gangguan perilaku, seperti selalu membuat masalah di dalam kelas. Selain itu, hal ini bisa membuat anak menarik diri dari lingkungan sosial.

3. Depresi
Depresi merupakan salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi pada anak obesitas. Tanda-tanda anak yang depresi antara lain, sering menangis, kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa dilakukan, hingga tidur lebih sering dari biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau