KOMPAS.com - Makan berlebihan atau makan setelah kenyang bukanlah kebiasaan yang baik untuk kesehatan, meski ini mungkin umum terjadi.
Kita mungkin sering kali kalap ketika makan makanan favorit atau ketika berada dalam momen perayaan.
Bahkan, makan berlebihan umum terjadi ketika seseorang berbuka puasa Ramadhan.
Namun, kebiasaan ini sangat tidak baik untuk kesehatan.
Makan berlebihan bisa menyebabkan obesitas, serangan jantung, dan mengganggu fungsi otak.
Makan secukupnya adalah prinsip makan yang sangat penting untuk diingat.
Artikel akan menerangkan lebih lanjut tentang berbagai efek samping makan berlebihan.
Baca juga: 9 Efek Samping Makan Berlebihan Terhadap Kesehatan Tubuh
Dikutip dari Eating Well dan Healthline, berikut beberapa kemungkinan efek samping yang bisa Anda alami, jika makan berlebihan:
Saat Anda makan, lambung mengembang untuk menampung makanan tersebut.
Lambung yang mengembang atau penuh akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa Anda sudah kenyang.
Makan berlebihan menyebabkan lambung melebihi kapasitas normal, yang membuat rasa terlalu kenyang dan tidak nyaman di perut dengan gejala, seperti kembung dan mual.
Setelah Anda merasakan ketidaknyamanan di perut, efek samping makan berlebihan selanjutnya yang bisa terjadi adalah asam lambung Anda naik (refluks asam).
Refluks asam terjadi ketika aam lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan menyebabkan rasa asam atau sensasi terbakar.
Kondisi berisiko terjadi ketika Anda makan berlebihan mendekati waktu tidur, karena posisi berbaring akan memperburuk efeknya dan mengganggu tidur Anda.
Baca juga: Bukan Hanya Makan Berlebihan, Ini Berbagai Penyebab Obesitas
Lonjakan gula darah adalah efek samping makan berlebihan yang bisa segera terjadi juga.