Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2016, 20:02 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber SHAPE

KOMPAS.com - Hidup sampai usia 90 atau bahkan 100 termasuk langka. Hingga saat ini ilmuwan masih belum tahu komponen biologi atau rahasia perilaku yang membuat usia jadi super panjang.

Untuk wanita, ada kemungkinan menstruasi berperan penting menentukan panjang usia seseorang. Wanita yang mendapat haid belakangan dan mengalami menopause belakangan pula mungkin punya kesempatan hidup sampai usia 90. Ini menurut studi yang diterbitkan di jurnal Menopause.

Dalam studi dari UC San Diego Schoold of Medicine, sekelompok kira-kira 16.000 wanita dengan ras dan etnis beragam  dan berusia 69 sampai 81 tahun diikuti selama 21 tahun. Peneliti menemukan 55 persen wanita hidup sampai usia 90, dengan usia kematian rata-rata 83,7.

Tak mengejutkan, wanita yang panjang umur dilaporkan banyak melakukan aktivitas fisik, tidak kegemukan, bukan perokok atau pun punya riwayat penyakit yang berhubungan dengan usia. Wanita-wanita itu juga minum alkohol.

Periset juga menemukan wanita yang mulai haid di usia 12 atau lebih, mengalami menopause secara alami atau bedah di usia 50 atau lebih dan memiliki usia reproduksi lebih dari 40 tahun memiliki kesempatan hidup sampai 90 tahun. Demikian kata peneliti Aladdin Shadyab, PhD.

Mengapa begitu? "Wanita yang mulai menstruasi di usia belakangan, cenderung tak memiliki penyakit tertentu seperti penyakit jantung koroner. Mereka yang mengalami menopause belakangan pun cenderung memiliki kesehatan umum yang baik yang mungkin menjelaskan penemuan ini," kata Shadyab.

Buat wanita yang mulai haid di usia 10, penemuan ini kurang menggembirakan. Tetapi ada hal yang masih dapat dikontrol seperti faktor gaya hidup seperti merokok yang merusak sistem kardiovaskular dan ovarium. Hal itu dapat menyebabkan wanita mengalami menopause lebih dini.

Masih dibutuhkan riset lanjutan untuk mendefinisikan dengan tepat hubungan antara menstruasi, menopause dan panjang usia wanita. Peneliti perlu juga menjelaskan bagaimana gaya hidup, genetika dan faktor lingkungan ikut berperan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com