Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2016, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Beberapa penelitian baru menemukan hubungan bakteri usus dengan obesitas. Peneliti mengatakan, bahwa mikroba yang menjadikan usus manusia sebagai rumah mereka mungkin berperan dalam berat badan, metabolisme, bahkan kolestrol. Lalu, bagaimana bakteri usus memengaruhi berat badan kita?

Usus manusia menjadi rumah bagi jutaan mikroorganisme, secara kolektif disebut sebagai “flora usus” atau “usus mikrobiota”, yang hidup berdampingan dengan kita dan membantu mencerna makanan bahkan berperan dalam menurunkan peradangan, mencegah penyakit jantung, serta menjaga kesehatan pencernaan.

Dengan ini juga penelitian menemukan bahwa komposisi flora usus, termasuk jenis bakteri usus dan konsentrasi pada usus masing-masing orang, dapat memengaruhi seseorang terhadap penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Hubungan bakteri dengan berat badan ditemukan dalam penelitian di Belanda, dimana peneliti mengidentifikasi 34 jenis bakteri yang berkontribusi terhadap perbedaan BMI (indeks massa tubuh).

Kesimpulannya adalah 4,6% dari perbedaan dalam lemak tubuh (BMI) bisa ditelusuri ke dalam pengaruh bakteri usus.

Patricia I. Ojeda, Howard Hughes Medical Institute Medical Fellow di University of Chicago, telah mengkaji topik ini secara mendalam dan juga menyebut, bahwa kita harus menyadari apapun makanan yang masuk ke dalam perut, akan mengubah bakteri dalam usus dan itu adalah cara tubuh memproses makanan.

Ojeda juga mengatakan, bakteri di dalam usus berperan dalam metabolisme tubuh, karena sebagian mengatur ekstraksi energi dari diet kita.

Bakteri usus dapat mengatur pemecahan makanan, termasuk bagaimana tubuh memproses karbohidrat, gula, dan lemak makanan.

Bakteri usus pula dikaitkan dengan hormon usus, yang mengatur nafsu makan dan seberapa cepat atau lambat makan bergerak melalui usus.

Dalam hubungannya dengan obesitas, peneliti sedang mencari tahu berbagai dampak bakteri usus pada proses metabolisme, yang menyebabkan terobosan dalam pengobatan serta pencegahan obesitas.

Menurut Ojeda, beberapa tahun ke depan, ilmuwan pasti menawarkan kemajuan inovatif dalam kesehatan dengan mengubah mikrobiota usus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau