Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2016, 17:03 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Polusi udara telah dikaitkan dengan stroke, serangan jantung, autisme, dan peningkatan tekanan darah. Kini, para ilmuwan mendapati bahwa paparan polusi rutin juga bertanggung jawab terhadap berkembangnya penyakit Alzheimer.

Para ilmuwan di Lancaster University di Inggris mengatakan, mereka menemukan kadar "luar biasa" dari magnetit atau oksida besi beracun yang mengarah ke otak, pada otak 37 orang dari Mexico City dan Manchester, Inggris, yang kerap terkena polusi udara setiap hari.

Walaupun partikel magnetit berbentuk kristal dapat muncul secara alami dalam otak manusia, namun ada 100 kali jumlah partikel magnetit dari sumber pembakaran, seperti knalpot mobil, proses industri, dan pembangkit listrik, kata penulis studi Barbara Maher.

Partikel-partikel yang dihasilkan dari polusi ini terlihat lebih besar dan bulat, dan ilmuwan percaya bahwa mereka dapat memasuki otak melalui hidung sebelum menyebar ke daerah-daerah yang berkontribusi mengembangkan penyakit Alzheimer.

Meskipun penelitian ini tidak menghubungkan langsung antara magnetit dan Alzheimer, penelitian menemukan paparan jangka panjang terhadap polusi udara secara signifikan dapat meningkatkan risiko seseorang pada penyakit yang berhubungan dengan memori tersebut.

Konsentrasi tinggi magnetit juga telah ditemukan pada otak pasien Alzheimer, Maher mengatakan. "Ini adalah faktor risiko masuk akal, dan setiap orang patut mengambil tindakan pencegahan," tambahnya.

“Partikel platinum, kobalt, dan nikel, yang ditemukan di knalpot mobil juga ditemukan dalam otak pasien.”

Untuk itu, menghindari daerah rawan polusi atau menggunakan masker pernafasan dapat menjadi langkah pencegahan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau