Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2016, 16:07 WIB

KOMPAS.com - Cegukan yang disebabkan oleh kontraksi diafragma tidak hanya dialami orang dewasa saja. Bayi juga sangat mungkin mengalami cegukan.Tapi tenang saja, sebab cegukan pada bayi tidak berbahaya ataupun menganggu pernapasannya.

Pasangan Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia baru-baru ini mengunggah video cegukan anak mereka yang baru lahir. Lalu, apakah memang cegukan pada bayi ini normal terjadi? Saat bayi baru lahir cegukan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakannya.

Cegukan pada bayi baru lahir disebabkan oleh otot diafragma bayi yang sedang dirangsang. Maka dari itu, kerap kali cegukan pada bayi terjadi akibat makanan atau setelah menyusu. Saat ia menyusu, otot diafragmanya bergerak sehingga sangat mungkin mengalami gangguan.

Anda bisa mencoba untuk membuat bayi bersendawa saat ia cegukan. Bersendawa dapat mengeluarkan gas berlebihan dalam tubuh bayi yang dapat menyebabkan cegukan. Para ahli menyarankan, untuk membantu bayi bersendawa setelah menyusui.

Cegukan bisa diatasi dengan menggosok atau menepuk punggung si kecil. Jangan terlalu keras dalam menepuk punggung bayi untuk mengusir cegukan.

Cegukan bayi tidak selamanya disebabkan oleh proses menyusui. Ketika bayi tiba-tiba mengalami cegukan, Anda bisa memberinya dot untuk bayi mengisap. Hal ini akan membuat diafragma bayi lebih rileks.

Lalu, kapan Mama perlu khawatir dengan kondisi bayi baru lahir cegukan? Cegukan ternyata masih dianggap normal pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun. Bahkan, cegukan juga bisa terjadi sejak anak masih di dalam kandungan.

Anda perlu mewaspadai cegukan, jika cegukan pada anak disertai dengan anak rewel dan gelisah. Cegukan yang menganggu tidur anak juga perlu diperiksa lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau