Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2015, 19:09 WIB

KOMPAS.com - Cegukan dapat dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Bagi orang dewasa, biasanya hanya perlu menahan napas selama beberapa detik untuk menghentikan cegukan. Namun, bagaimana cara menghentikan cegukan pada bayi? Apa yang harus orangtua lakukan?

 

Saat bayi mengalami cegukan sebenarnya itu adalah hal yang normal dan wajar, asal cegukan tidak menganggu aktivitasnya, seperti tidur dan makan.

 

Biasanya, cegukan akan hilang dengan sendirinya saat bayi tidur. Namun, ada can ara lebih cepat untuk menghentikan cegukan pada bayi, yaitu dengan memijatnya di daerah penggung.

 

Lakukan pijatan lembut sambil si kecil telungkup atau duduk. Lakukan secara perlahan dan beberapa kali. Biasanya, tak lama kemudia cegukan si kecil akan berhenti. Selain itu, jangan lupa lakukan hal  berikut:

 

1. Memberikan air hangat

Memberikan air hangat pada bayi saat ia cegukan adalah salah satu cara utama yang dapat ibu lakukan untuk membantu menghentikan cegukannya.

 

2. Mengubah posisi menyusui

Cegukan pada bayi umumnya terjadi saat ia sedang menyusu. Hal tersebut terjadi, karena bayi tanpa sengaja menelan terlalu banyak udara saat ia sedang diberikan ASI. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu mengubah posisi menyusui untuk membatasi jumlah udara yang masuk ke mulut bayi.

 

3. Sandarkan bayi

Jika si kecil terus mengalami cegukan selama menyusui, sebaiknya hentikan terlebih dahulu kegiatan menyusunya. Lalu, gendong bayi sembari menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut. Hal tersebut dapat membantu mendorong udara ke atas, sehingga cegukan berhenti.

 

4. Sendawa

Membantu bayi bersendawa adalah salah satu cara untuk menghentikan cegukannya. Caranya dengan mengangkat tubuh bayi dan posisikan berdiri di bahu ibu. Setelah itu, tepuk punggungnya dengan ringan dan membantu sendawa. Ini dilakukan setelah ia menyusu.

 

Walaupun cegukan bukanlah yang membahayakan. Namun, jika bayi mengalami cegukan lebih dari satu jam. Orangtua perlu mewaspadainya dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau