Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diciptakan, Pil Kontrasepsi untuk Hentikan Sperma Berenang

Kompas.com - 26/10/2016, 11:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Para ilmuwan di Inggris telah menemukan metode kontrasepsi terbaru untuk pria. Mereka tengah menciptakan pil yang bisa menghentikan sperma berenang menuju sel telur. Dengan demikian kehamilan dapat dicegah.

Para peneliti dari Wolverhampton University bekerja sama dengan peneliti Portugis menggunakan suatu senyawa peptida dalam penelitian ini.

Peptida adalah rantai pendek dari asam amino yang dapat memengaruhi fungsi sel. Senyawa tersebut bisa terbentuk secara alami atau diproduksi oleh ahli biokimia secara sintetis.

Baca juga: Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

Dari hasil penelitian, senyawa tersebut ternyata bisa menghentikan pergerakan sperma dalam waktu beberapa menit saja. Akibatnya sperma tidak dapat berenang untuk membuahi sel telur.

Peneliti utama dari Wolverhampton University, profesor John Howl mengatakan, hasil penelitian ini sungguh mengejutkan.

"Ini benar-benar cara yang unik. Tidak ada orang lain yang pernah melakukan ini sebelumnya," kata Howl.

Baca juga: Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

Melihat hasil percobaan itu, peneliti percaya jika nantinya pil kontrasepsi tersebut dapat digunakan beberapa saat saja sebelum berhubungan seksual.

Bahkan, menurut peneliti, beberapa hari kemudian pil tersebut tidak memberikan efek lagi pada pergerakan sperma. Pria pun bisa kembali subur.

Seorang profesor di bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dari University College, London, John Guillebaud mengatakan, metode kontrasepsi ini akan menguntungkan bagi pasangan suami istri yang ingin membatasi jumlah anak.

Baca juga: Dokter Ungkap Penyesalan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal

Pil ini bisa menjadi alternatif metode kontrasepsi pria yang sudah ada selama ini, seperti kondom dan vasektomi.

Sebenarnya peneliti juga belum memutuskan apakah nantinya akan berbentuk pil, spray, atau implan di sub-kulit. Peneliti memperkirakan, metode kontrasepsi ini mulai bisa dipasarkan pada awal 2021.

Sementara itu, menurut direktur medis klinik kesuburan CREATE, Profesor Geeta Nargund, para wanita pasti akan menyambut dengan gembira adanya metode kontrasepsi ini jika telah terbukti aman dan efektif pada pria.

Baca juga: Kisah Cholis Kembali Berburu Pekerjaan di Usia 48

Sebab, selama ini wanita sering kali menjadi pihak yang difokuskan program KB. Padahal, wanita kerap mengalami efek samping yang mengganggu kesehatan jika tidak cocok dengan pil kontrasepsi yang digunakan.

Geeta mengatakan, sudah saatnya para suami turut andil dalam menciptakan keluarga berencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau