Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2016, 12:06 WIB

KOMPAS.com - Seperti halnya bra atau pun pembalut, metode kontrasepsi juga tidak memiliki ukuran standar yang cocok untuk semua orang. Oleh karena itu tersedia banyak metode kontrasepsi yang bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan.

Berikut adalah beberapa tanda metode kontrasepsi yang saat ini Anda pakai mungkin tidak cocok.

- Menstruasi berlebihan
Perdarahan yang tidak teratur, volume darah haid yang banyak, dan juga flek adalah efek samping yang paling banyak dikeluhkan para pengguna kontrasepsi, termasuk pil, suntik, IUD (spiral), atau koyo.

Meski begitu, menurut Sherry Ross, dokter obgyn dari Providence Saint John's Health Center, efek samping itu seharusnya berlangsung sementara, beberapa bulan setelah mencoba metode baru. "Bila Anda masih perdarahan setelah dua atau tiga bulan, mungkin Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk menggantinya," katanya.

- Mual
Kehamilan adalah penyebab utama keluhan mual-mual pada wanita. Karena itu tidak adil jika metode pencegah kehamilan yang kita pakai juga menimbulkan efek sama.

Menurut Ross, efek mual adalah hal yang normal karena hormon sintetis dalam metode KB bekerja berbeda-beda pada tiap wanita. "Untuk wanita yang mengalami mual karena pil KB, sebaiknya coba yang dosisnya paling rendah dan minum sebelum tidur," sarannya.

- Kegemukan atau obesitas
Selama bertahun-tahun, pil KB memiliki reputasi sebagai metode kontrasepsi yang tidak cocok untuk wanita gemuk. Walau begitu, tak banyak dokter yang menyampaikan hal ini pada pasiennya.

Menurut penelitian, pil KB, cincin, atau koyo, hanya efektif untuk wanita dengan bobot tubuh maksimal 80 kg.

- Mood naik turun
Perubahan mood menjelang menstruasi adalah hal normal, tapi jangan abaikan jika naik turunnya mood terjadi hampir sebulan. Sayangnya, pada sebagian wanita, hormon di dalam pil KB, IUD, atau koyo, bisa menyebabkan efek tersebut.

Memang saat ini ada beberapa pil yang didesain agar tidak terjadi efek samping mood swing. namun, itu tergantung pada seberapa sensitif tubuh Anda pada estrogen dan progesteron sintetis yang dipakai pada semua jenis kontrasepsi.

- Sakit kepala
Sakit kepala kronis, atau berlangsung beberapa minggu, termasuk migrain, terkait erat dengan fluktuasi hormonal pada wanita. Penggunaan pil KB dapat memperburuk keluhan itu.

"Ada banyak merk pil kontrasepsi, dan masing-masing memiliki tipe dan dosis hormon yang berbeda. Ada wanita yang sensitif pada hormon tersebut sehingga memperparah efeknya," kata Ross.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau