Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2016, 17:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Shape

KOMPAS.com - Matcha adalah sejenis teh hijau berbentuk bubuk. Bila teh hijau biasa dibuat dari rendaman daun teh, matcha terbuat dari daun teh hijau kering yang ditumbuk menjadi bubuk halus.

Teh hijau terbukti oleh penelitian bermanfaat untuk kesehatan seperti menurunkan kolesterol, melindungi tubuh dari kanker, mengontrol kadar gula darah dan mengurangi inflamasi. Berhubung matcha merupakan daun teh hijau utuh, manfaat sehatnya pun lebih baik.

Studi yang diterbitkan di Journal of Chromatography A menemukan, bahwa matcha menciptakan manfaat sehat lebih daripada teh hijau biasa. Hal itu membuatnya menjadi teh hijau yang bagaikan diberi tambahan steroid, karena manfaatnya jadi lebih kuat.

Peneliti menemukan konsentrasi epigallokatekin gallate (EGCG) dalam mathca 137 lebih tinggi daripada teh hijau biasa.

Lebih banyak EGCG berarti antioksidannya lebih tinggi dan bermanfaat untuk melindungi tubuh dari kanker dan memperlambat kerusakan sel-sel.

Tetapi ada pula dokter yang bilang hitungan EGCG matcha sesungguhnya tak setinggi itu.

Matcha pun terbukti berperan dalam membakar lemak. Studi yang diterbitkan di jurnal Food & Function menemukan, tikus yang diberi makan diet tinggi lemak dan persentase matcha tinggi memiliki trigliserida dan kolesterol lebih rendah dibandingkan tikus diet tinggi lemak dan tanpa matcha.

Periset pun menemukan kadar glukosa darah lebih rendah dan aktivitas antioksidan lebih tinggi.

Tidak sedikit yang kemudian beralih dari kopi ke matcha dan melaporkan matcha memberi energi lebih dan kewaspadaan yang tenang dibandingkan kegelisahan yang dirasakan setelah minum kopi.

Sebuah studi di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition menemukan tampaknya hal itu dikarena asam amino yang disebut L-theanine, yang lazim ditemukan pada teh.

Pemeriksaan menemukan teh merilekskan otak sekaligus menaikkan kewaspadaan. Kebanyakan jenis matcha memiliki kandungan kafein sebanyak secangkir kopi (sekitar 53 sampai 72 mg kafein per sajian bubuk matcha asli dibandingkan 95 mg kopi).

Disebutkan pula kafein matcha ini dilepas sedikit demi sedikit sehingga kita tak mengalami tiba-tiba lemas setelah efek kopi hilang.

Dengan kandungan nutrisi dan kafein lebih tinggi dari teh hijau biasa, jika dikonsumsi terlalu banyak membuat kita berisiko menderita hepatotoksisitas herbal, kondisi di mana kita kelebihan herbal dan suplemen dan terjadi kerusakan hati.

Memang belum ada batasan berapa gelas matcha yang sebaiknya diminum, berhubung setiap bubuk memiliki konsentrasi berbeda dan sistem pencernaan masing-masing orang pun berbeda.

Satu studi menemukan, tak ada masalah terjadi ketika manusia mencerna 300 mg EGCG setiap hari selama tiga bulan. Jumlah itu berarti kita mengonsumsi banyak sekali matcha berhubung satu mug minuman matcha hanya mengandung 50-100 mg EGCG.

Selain itu matcha yang asli pun mahal. ConsumerLab.com menemukan satu sendok makan matcha termurah sekitar satu dolar, kurang lebih 10 kali harga secangkir teh.

Semakin mahal berarti kualitasnya semakin tinggi. Jika ada yang murah mungkin mactha itu sudah dicampur dengan teh yang lebih murah atau mengandung lebih sedikit EGCG dan kafein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau