Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2017, 07:35 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Selain kemoterapi dan radioterapi, pengobatan kanker juga mulai dilakukan dengan imunoterapi. Imunoterapi adalah pengobatan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti kanker.

Imunoterapi menjadi metode yang terus dikembangkan sebagai pengobatan kanker. Sejumlah peneliti percaya, cara untuk mengalahkan sel kanker adalah dengan memperkuat sel imun tubuh pasien itu sendiri.

Kanker adalah sel abnormal yang dapat melemahkan sel-sel kekebalan tubuh. Hal itu membuat sel kanker tumbuh tak terkendali dan menyebar ke organ tubuh lainnya.

Seperti dikutip dari Live Science, para peneliti pun mengembangkan imunoterapi dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali sel kanker sebagai musuh dan menghancurkannya. Pengembangan imunoterapi ini diharapkan dapat menjadi senjata ampuh untuk memerangi kanker.

Dengan imunoterapi, diharapkan bisa menghambat perkembangan sel kanker hingga menghancurkannya. Imunoterapi sendiri terbagi dalam beberapa jenis.

Menggunakan obat-obatan
Para ilmuwan telah mengembangkan obat-obatan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh mengikat antigen sel kanker.

Contohnya, yaitu trastuzumab (Herceptin) yang merupakan antibodi monoklonal untuk mengikat antigen HER-2 (human epidermal growth factor receptor-2). HER-2 ini ummnya ditemukan pada sel kanker payudara.

Obat-obatan itu digunakan untuk membantu sistem kekebalan tubuh mencari dan menghancurkan sel kanker.

Menggunakan vaksin
Vaksin sebagai imunoterapi juga dikembangkan. Salah satunya tengah diteliti oleh The Ohio State University Comprehensive Cancer Center menggunakan vaksin kanker payudara dengan antigen HER-2.

Mereka telah melakukan ujicoba pada pasien kanker yang sakit parah. Sepuluh dari 24 pasien memiliki tingkat kekebalan tubuh yang baik. Vaksin digunakan untuk mengenali sel kanker.

Menggunakan virus
Virus dapat dimodifikasi untuk kemudian menyerang penyakit yang disebabkan oleh virus itu sendiri. Peneliti percaya, virus juga dapat dilatih untuk menyerang kanker. Virus itu disebut virus oncolytic yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam jangka panjang dan menyerang sel kanker.

Pengobatan kanker dengan imunoterapi biasanya masih dikombinasikan dengan terapi lain. Obat untuk imunoterapi sejauh ini diberikan melalui infus atau suntikan.

Imunoterapi sangat minim efek samping dan tidak menimbulkan toksisitas. Berbeda dengan kemoterapi yang ikut membunuh sel tubuh yang sehat dan memiliki efekk samping seperti membuat rambut rontok, mual, dan muntah.

Namun, imunoterapi ini belum tentu bisa digunakan untuk semua jenis kanker. Beberapa jenis kanker mungkin tidak merespon sama sekali pemberian imunoterapi.

Meski demikian, peneliti percaya ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan penyakit kanker bisa dikalahkan, salah satunya dengan imunoterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau