JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita yang pernah suntik silikon cair untuk memperbesar payudara akan sulit mendapatkan deteksi dini kanker payudara. Dari hasil alat deteksi dini, seperti USG dan mamografi, dokter bakal sulit membedakan antara silikon cair dengan kanker di payudara.
"Kalau pemakain silikon cair deteksinya harus pakai MRI supaya bisa membedakan mana yang silikon, jaringan tubuh, dan kanker," ujar dr Vera Nevyta Tarigan, SpRad dalam acara diskusi di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (9/02/2017).
Suntik silikon cair untuk memperbesar payudara sebenarnya tindakan yang salah kaprah. Para dokter bedah plastik sering mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur tawaran memperbesar payudara dengan silikon cair.
Silikon cair mengandung bahan kimia dan itu berarti memasukkan benda asing ke dalam jaringan payudara. Hal itu meningkatkan risiko infeksi berulang.
Operasi menghilangkan silikon cair pun akan sangat sulit karena sulit membedakan antara silikon cair dengan jaringan payudara yang sehat.
Deteksi dini sendiri sangat penting dilakukan karena setiap wanita berisiko terkena kanker payudara. Jika saat melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) mencurigai adanya benjolan tumor, lakukanlah pemeriksaan lebih lanjut dengan USG maupun mamografi.
Vera mengatakan, USG memiliki akurasi 65-75 persen, sedangkan Mamografi mencapai 95 persen. Bagi wanita berusia di atas 45 tahun disarankan untuk rutin deteksi dini dengan mamografi.Kanker yang ditemukan pada stadium dini akan lebih mudah dan cepat diobati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.