Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2017, 19:45 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Di musim ini mungkin banyak orang tak tertular infeksi seperti flu jika mendapatkan cukup suplemen vitamin D. Studi baru menemukan vitamin D melindungi kita dari infeksi pernapasan akut.

Suplemen vitamin D merupakan topik debat hangat di kalangan medis beberapa tahun belakangan ini. Beberapa ahli berpendapat manfaat vitamin ini masih belum pasti. Tetapi secara resmi disebutkan, vitamin D penting untuk menjaga kesehatan tulang dan otot.

Tahun lalu Public Health England menyebutkan masyarakat secara umum tak mendapatkan kebutuhan 10 mikrogram vitamin D sehari dari sinar matahari di musim dingin.

Studi terakhir yang diterbitkan di British Medical Journal menemukan, mengonsumsi vitamin D yang juga disebut vitamin sinar matahari memiliki manfaat selain untuk kesehatan tulang dan otot, juga melindungi kita dari infeksi pernapasan akut.

Hasil dari studi itu sesuai dengan observasi bahwa flu paling lazim terjadi selama musim dingin dan semi ketika kadar vitamin D berada di tingkat terendah.

Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi pada sinus, tenggorokan, jalan napas atau paru-paru dan dapat berlangsung sampai 30 hari.

Pilek adalah infeksi saluran pernapasan yang paling luas. Selain itu ada infeksi telinga, bronkitis dan pneumonia.

Paling tidak 70 persen populasi mengalami paling tidak satu infeksi pernapasan akut setiap tahun. Dan sekitar seperempat populasi Inggris berkunjung ke dokter setiap tahun untuk mendapatkan pengobatan.

Infeksi pernapasan akut menyebabkan 300 ribu orang dirawat di rumah sakit. Penyakit itu pun menyebabkan 35 ribu kematian di seluruh Inggris setiap tahun.

Riset baru ini dipimpin oleh akademisi dari Queen Mary University of London (QMUL). Mereka menganalisa data dari hampir 11 ribu peserta berusia sampai 95 tahun yang ikut dalam 25 uji klinis di 14 negara, termasuk Inggris.

Studi itu menyimpulkan suplementasi dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan akut, khususnya bagi kalangan yang kekurangan vitamin D.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor berpengaruh potensial, peneliti menemukan bahwa suplementasi vitamin D memotong proporsi peserta yang mengalami paling tidak satu infeksi saluran pernapasan akut sampai 12 persen.

Pemimpin penelitian Prof. Adrian Martineau dari QMUL mengungkapkan bahwa diasumsikan populasi Inggris ada 65 juta orang dan 70 persen mengalami setidaknya satu infeksi pernapasan akut setiap tahun.

"Suplemen vitamin D harian atau mingguan akan membuat 3,25 juta orang lebih sedikit yang akan mengalami paling tidak satu infeksi pernapasan akut dalam setahun."

Para ahli mengatakan studi tersebut memiliki dampak terhadap kebijakan kesehatan masyarakat, termasuk kemungkinan penambahan vitamin D pada makanan untuk mengatasi kekurangan vitamin tersebut di Inggris.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau