Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virus Mematikan Asal China Menyebar ke Negara Lain, Seberapa Perlu Kita Khawatir?

KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, warga Asia dikhawatirkan dengan munculnya virus jenis baru yang mewabah di Wuhan, China.

Virus ini menyebabkan kasus pneumonia atau gangguan pernapasan. Puluhan orang dilaporkan terjangkit virus yang masih misterius ini.

Dikutip dari Aljazeera, Jumat (17/01/2020) pihak otoritas China mengumumkan kematian kedua akibat virus misterus tersebut pada Kamis malam.

Pemerintah setempat menyebut korban adalah seorang pria berusia 69 tahun. Dia meninggal dunia pada Rabu (15/01/2020) di Wuhan, China.

Menyebar ke negara lain

Kabar ini makin mengkhawatirkan setelah sebelumnya virus ini diperkirakan sudah menyebar ke Thailand.

Merangkum dari Statnews, Senin (13/01/2020), otoritas kesehatan Thailand mengidentifikasi kasus pneumonia akibat virus misterius tersebut di negara mereka.

Ini menjadi infeksi pertama yang diketahui di luar China.

Hari ini, infeksi di luar China kembali terindentifikasi di Jepang.

Dilansir dari CNN, Jumat (17/01/2020), pihak berwenang Jepang mengkonfirmasi bahwa seorang pria berusia sekitar 30-an yang melakukan perjalanan ke Wuhan terinfeksi virus tersebut.

Menanggapi kasus di luar China tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pentingnya pemantauan aktif dari negara lain.

"Kemungkinan kasus yang diidentifikasi di negara lain tidak terduga, dan memperkuat alasan WHO menyerukan pemantauan aktif dan kesiapsiagaanyang sedang berlangsung di negara lain," pernyataan WHO pada Senin (13/01/2020)

Perlukah kita khawatir?

Penyebaran virus yang belum dikenali ini ke beberapa negara di luar China membuat banyak orang khawatir.

Tapi, seberapa kita perlu khawatir terhadap virus yang belum teridentifikasi ini?

Dalam penyelidikannya, pihak otoritas China dan WHO menyimpulkan bahwa virus ini merupakan coronavirus.

Salah satu jenis coronavirus yang kita kenal adalah penyebab SARS (Severe Acute Respuratory Syndrome). Penyakit ini pernah mewabah pada 2002 dan menjadi kegemparan di berbagai belahan dunia.

Ya, coronavirus memang dapat menyebabkan gejala demam ringan tapi juga bisa berujung pada kematian.

Meski begitu, virus baru nan misterius di China ini masih diselidiki.

"Ketika melihat jenis coronavirus baru ini, kami ingin tahu seberapa serius gejala yang ditimbulkan," ujar Profesor Mark Woolhouse dari Universitas Edinburgh dikutip dari BBC, Jumat (10/01/2020).

"(Saat ini) gejalanya seperti demam. Virus ini memang menjadi perhatian tapi tidak seberbahaya SARS," sambung Woolhouse.

Pada sejumlah kasus yang muncul, penyebaran virus ini dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Akibatnya, sementara ini, pasar ikan tersebut ditutup untuk pembersihan dan penyebaran desinfektan.

"Saat ini, belum ada informasi baru, dangat sulit mengetahui seberapa perlu kita khawatir tentang virus ini," kata Josie Golding dari lembaga penelitian kesehatan yang berbasis di London.

"Sampai mendapat konfirmasi dari otoritas yang berwanang, kita akan tetap gelisah," imbuhnya.

Hal senada juga diungkap oleh Profesor Jonathan Ball, pakar virologi di Universitas Nothingham.

"Kita seharusnya cemas terhadap virus apapun yang menyerang manusia untuk pertama kalinya karena (virus) tersebut mendobrak pertahanan yang ada dalam tubuh," ujar Ball.

"Sekali saja virus itu masuk ke dalam sel manusia dan berlipat ganda, mutasi virus terjadi dan akan memudahkan penyebarannya sehingga lebih berbahaya," tambahnya.

Menyebar antar-manusia?

Ball menyebut, jika menilik riwayat coronavirus di masa lalu, penyakit ini biasanya ditularkan dari hewan ke manusia.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit ini dapat menular antar-manusia.

Hingga saat ini, otoritas kesehatan China dan WHO menyatakan belum ada "bukti nyata" penularan dari manusia ke manusia.

Selain itu, belum ada petugas kesehatan yang terinfeksi oleh coronavirus jenis baru ini.

Namun, dalam sebuah laporan terdapat kasus suami istri yang sama-sama terinfeksi virus tersebut.

Sang suami pertama kali mengidap penyakit itu karena bekerja di pasar makanan laut. Tapi istrinya tidak memiliki bersinggungan langsung dengan pasar tersebut.

Beberapa pasien lain juga menyangkal paparan dari pasar.

Ini membuat kemungkinan penyebaran antar-manusia tak bisa dikecualikan.

Kewaspadaan di Indonesia

Menanggapi berbagai kasus terkait dengan pneumonia misterius asal China ini, Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto menyerukan kewaspadaan di berbagai bandara dan pelabuhan.

"Semua bandara, semua pelabuhan, waspada," kata Terawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (16/01/2020).

"Nah, sekrang ini warning terus. Saya giatkan karena itu penularannya paling cepat kalau model SARS kaya begitu," ujar Terawan lagi.

Meski demikian, Terawan mengaku belum mengetahui model penyebaran virus misterius tersebut.

"Model pneumonia dari Wuhan itu modelnya yang mana kita belum tahu, tetapi paling tidak kita harus mewaspadai karena itu bisa berbahaya," ucap Terawan.

https://health.kompas.com/read/2020/01/18/060000368/virus-mematikan-asal-china-menyebar-ke-negara-lain-seberapa-perlu-kita

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke