KOMPAS.com - Kopi dan teh adalah dua minuman berkafein yang menjadi favorit banyak orang.
Dua minuman kafein ini dipercaya banyak orang bisa membantu mengembalikan energi yang hilang.
Banyak riset yang telah membuktikan berbagai manfaat teh dan kopi untuk kesehatan. Di sisi lain, asupan kafein berlebihan juga bisa menimbulkan efek samping.
Lantas, manakah yang lebih sehat dari dua jenis minuman berkafein tersebut?
Manfaat dan efek samping kopi
Melansir laman Health, kopi kaya akan antioksidan dan bisa membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, parkinson dan kanker jenis tertentu.
Riset dari Harvard juga mengklaim, orang yang minum kopi tiga hingga lima cangkir sehari hidup lebih lama daripada mereka yang minum kurang dari satu cangkir dalam sehari.
Kafein dalam kopi juga dapat meningkatkan energi. Kafein dalam kopi bisa langsung dicerna oleh tubuh hanya dalam waktu 45 menit usai meminumnya.
Oleh karena itu, secangkir kopi adalah pilihan terbaik jika kita ingin meningkatkan energi dengan cepat.
Sayangnya, zat alami pada kopi tanpa disaring dapat meningkatkan kadar kolesterol. Selain itu, kopi juga bisa menurunkan kepadatan tulang.
Riset membuktikan, terlalu banyak konsumsi kopi - empat cangkir atau lebih dalam sehari - mengurangi kepadatan tulang dua hingga empat persen.
Kopi juga bersifat lebih asam daripada teh. Jadi, jadi jika Anda memiliki masalah pencernaan, minum kopi justru akan semakin memperburuk pencernaan Anda.
Kandungan kafein yang tinggi pada kopi juga bisa menimbulkan perasaan gelisah atau cemas. Tentunya, hal ini berbahaya bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.
Manfaat dan efek samping teh
Teh juga mengandung antioksidan yang membantu melaman inflamasi dan mencegah pengerasan pembuluh darah.
Selain itu, teh juga dipercaya membantu meningkatkan kesehatan otak. Riset juga membuktikan, orang dewasa yang mengonsumsi dua cangkir teh hujau dalam sehari rendah risikonya untuk mengalami penurunan memori yang terkait penuaan.
Sayangnya, kandungan tanin dalam teh dapat menganggu penyerapan zat besi dalah tubuh.
Bahkan, sebuah riset mengklaim mengonsumsi teh lebih dari tujuh cangkir sehari dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Teh juga mengandung kafein namun lebih rendah daripada kopi. Kandungan kafein dalam teh juga bisa meningkatkan kewaspadaan.
Namun, teh mengandung L-theanine yang dapat meredakan stres yang membantu kita menjadi lebih rileks namun tetap waspada.
Kandungan ini lain dari efek kafein dalam kopi yang bisa membangkitkan gairah. Oleh karena itu, teh memberi kita energi yang menenangkan dan lebih halus daripada kopi.
Kopi "versus" teh, mana lebih baik?
Kopi dan teh sama-sama memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, keduanya akan memberi efek samping jika dikonsumsi berlebihan.
Konsumsi kopi dan teh tanpa tambahan gula atau krim akan menjadi sumber nutrisi dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
Namun yang perlu kita ingat, kopi memiliki kandungan kafein lebih tinggi daripada teh. Hal ini sangat bermanfaat untuk mereka yang mencari membangkitan energi secara instan.
Di sisi lain, kopi justru dapat menyebabkan kecemasan dan gangguan tidur pada orang yang sensitif terhadap kafein.
Jika Anda sangat sensitif terhadap kafein, teh bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Teh mengandung L-theanine, asam amino dengan sifat menenangkan yang dapat membuat rileks dan tetap waspada.
https://health.kompas.com/read/2020/01/20/163300868/mana-yang-lebih-sehat-minum-teh-atau-kopi-