KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal olahan tempe dan tahu?
Tempe dan tahu adalah makanan yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Lauk yang murah meriah ini bisa diolah menjadi berbagai menu yang menggoda selera.
Baik tempe dan tahu keduanya sama-sama terbuat dari kedelai namun menghasilkan produk akhir yang berbeda. Jadi, adakah perbedaan kandungan nutrisi diantara keduanya?
Melansir laman Healthline, tempe dan tahu merupakan sumber protein nabati yang baik. Meski terbuat dari bahan yang sama, keduanya memiliki kandungan nutrisi yang berbeda karena proses pembuatannya pun berbeda.
Tahu terbuat dari susu kedelai yang dikoagulasi dan dipadatkan menjadi balok putih pekat sehingga menghasilkan tekstur yang lembut.
Sementara itu, tempe terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan bantuan jamur Rhizopus oligosporus.
Setelah difermentasikan, kedelai tersebut baru akan ditekan ke dalam cetakan tempe.
Nutrisi dalam tempe dan tahu
Tempe dan tahu memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan kita. Dalam 85 gram tempe mengandung nutrisi berikut:
Sementara itu, dalam 85 gram tahu mengandung nutrisi berikut:
Tempe dan tahu adalah makanan yang cocok sebagai pengganti daging, terutama bagi mereka yang sedang diet atau menerapkan gaya hidup vegan.
Riset membuktikan bahwa protein kedelai sama efektifnya seperti protein hewani untuk menekan nafu makan.
Sebagai makanan yang mengandung protein nabati, tahu dan tempe dapat meningkatkan kerja metabolisme tubuh untuk membakar kalori yang lebih banyak setiap kali makan.
Tempe dan tahu juga termasuk makanan yang rendah lemak dan rendah kalori sehingga membantu kita untuk mempertahankan berat badan ideal.
Lalu antara tempe dan tahu, manakah yang lebih sehat?
Melansir Hello Sehat, tempe memiliki kalori yang lebih tinggi beserta kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang lebih tinggi dibandingkan tahu.
Selain itu, tempe mengalami pemrosesan yang lebih sedikit daripada tahu sehingga kandungan gizinya dinilai lebih banyak. Kandungan serat pada tempe juga lebih tinggi daripada tahu.
Kedelai yang digunakan sebagai bahan baku tempe dan tahu mengandung senyawa antinutrien yang dapat menghambat penyerapan zat gizi tertentu dalam tubuh.
Senyawa tersebut tidak bisa hilang deengan koagulasi atau pemadatan sehingga antinutrien dalam tahu lebih tinggi daripada tempe.
Selain itu, kedelai juga mengandung isoflavone yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya menangkal kanker. Namun, isoflavone dalam tempe lebih tinggi daripada tahu.
Efek samping makanan berbahan kedelai
Sebagai makanan yang berasal dari kedelai, tahu dan tempe juga memiliki efek samping.
Melansir SehatQ, Beberapa pihak mengaitkan kedelai dengan risiko kanker payudara.
Namun, hal tersebut belum teruji secara ilmiah. Tahu dan tempe masih dianggap sebagai makanan sehat jika dikonsumsi dengan bijak.
Mereka yang memiliki gangguan tiroid juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi tahu dan tempe.
Pasalnya, kedelai yang menjadi bahan baku tempe dan tahu juga mengandung goitrogenyang bisa menganggu fungsi kelenjar tiroid.
Cara pengolahan tempe dan tahu juga bisa mempengaruhi kandungan gizi didalamnya. Oleh karena itu, pastikan kita mengolahnya dengan cara yang sehat.
Mengolah tempe dan tahu dengan cara digoreng dan ditambahkan banyak garam akan membuat makanan sehat ini berisiko untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
https://health.kompas.com/read/2020/02/26/170200768/tahu-atau-tempe-mana-yang-lebih-sehat