KOMPAS.com - Ketika infeksi virus sedang mewabah, antiseptik dan desinfektan menjadi buruan banyak orang.
Dua bahan kimia tersebut memang ampuh untukmencegah infeksi atau penularan bakteri dan virus penyebab berbagai penyakit, termasuk virus Corona yang saat ini sedang mewabah.
Antiseptik dan desinfektan memang ampuh untuk membunuh mikroorganisme penyebar penyakit. Keduanya juga seringkali dianggap sama oleh banyak orang namun memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Baik antiseptik dan desinfektan, keduanya terbuat dari bahan kimia yang disebut dengan biosida. Namun, kandungan biosida dalam antiseptik lebih rendah daripada desinfektan.
Memahami antiseptik
Antiseptik bekerja dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.
Zat ini biasanya digunakan di rumah sakit dan pengaturan medis lainnya untuk mengurangi risiko infeksi selama operasi dan berbagai prosedur medis lainnya.
Antiseptik digunakan untuk melindungi tubuh manusia atau dengan diaplikasikan di permukaan kulit.
Melansir Healthline, antiseptik biasanya digunakan untuk berbagai hal berikut:
Antiseptik juga terdiri dari berbagai variasi seperti berikut:
Efek samping antiseptik
Beberapa antiseptik mengandung bahan kimia kuat yang dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar jika diaplikasikan pada kulit tanpa diencerkan terlebih dahulu.
Bahkan, penggunaan antiseptik berlebihan juga bisa mengakibatkan dermatitis kontak iritan. Kita juga harus menghindari penggunaan antiseptik OTC untuk luka serius seperti:
Memahami desinfektan
Desinfektan juga memiliki fungsi yang serupa dengan antiseptik. Namun, zat kimia dalam desinfektan memiliki sifat yang keras bahkan panas sehingga lebih cocok digunakan pada benda mati yang berpotensi menjadi sarang mikroorganisme penyebab penyakit.
Melansir Hello Sehat, desinfektan dibagi menjadi dua jenis penggunaan, yaitu di rumah sakit dan untuk penggunaan umum.
Penggunaan desinfektan di rumah sakit cukup penting untuk mengendalikan infeksi yang tersebar.
Cairan ini juga dipakai untuk mensterilkan alat medis, lantai, dinding, dan permukaan lainnya.
Sementara itu, desinfektan yang masih tergolong umum dipakai di rumah, kolam renang, dan sebagai pemurni air.
Desinfektan juga diklaim lebih efektik untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit daripada cairan pembersih lainnya.
Efek samping desinfektan
Meski ampuh membunuh kuman dan virus penyebab penyakit, desinfektan mengandung senyawa kimia yang cukup kuat ini ternyata dapat menimbulkan berbagai efek samping terhadap kesehatan dan lingkungan.
Penggunaan cairan desinfektan juga dapat menimbulkan keracunan pada anak-anak dan orang dewasa. Penggunaan desinfektan jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko asma.
https://health.kompas.com/read/2020/03/08/073000268/ini-beda-antiseptik-dan-desinfektan-cairan-pencegah-infeksi-kuman