KOMPAS.com – Telur terbukti menjadi salah satu bahan makanan yang kaya akan nutrisi, bukan hanya protein.
Bagaimana pun cara memasaknya, jumlah nutrisi pada telur bahkan diketahui hampir sama asal tidak ditambahkan dengan bahan lainnya.
Tentu, jika telur dimasak dengan tambahan bahan lain, kandungan nutrisinya bisa berubah.
Sebagai contoh, telur dimasak dengan cara digoreng dengan minyak.
Kandungan kalori
Kandungan lemak dalam masakan telur tersebut otomatis bisa bertambah dari minyak goreng yang dipakai.
Hal itu dikarenakan, telur menyerap minyak saat digoreng.
Jumlah minyak yang digunakan saat menggoreng telur ini akhirnya memengaruhi jumlah kalori yang ada di dalam telur.
Dengan demikian, telur mentah bisa dikatakan cenderung memiliki kalori yang lebih rendah dibanding telur goreng.
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), telur goreng biasanya mengandung kalori sebanyak 90 kalori dan lemak sebanyak 6,8 gram.
Jumlah kalori dan lemak pada telur goreng itu lebih banyak dibanding telur mentah pada umumnya, yang hanya mencapai 72 kalori dan 4,8 gram.
Selain lemak, jumlah kandungan nutrisi lain dalam telur mentah dan telur juga relatif hampir sama.
Namun, menurut Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M., penyerapan nutrisi antara telyr mentah dan matang dalam tubuh tampaknya agak berbeda.
Penyerapan nutrisi, terutama protein dalam telur yang sudah dimasak disinyalir lebih mudah diserap tubuh dibanding nutrisi pada telur mentah.
Hal itu dikarenakan, proses pemasakan dapat mengubah struktur protein dalam telur. Di mana, telur yang sudah dimasak akhirnya mempunyai struktur protein yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Jadi, meski jumlah protein dalam telur mentah dan matang relatif sama, tapi tubuh lebih mudah memanfaatkan protein dari telur yang matang. Ini jelas cukup menguntungkan.
Namun di sisi lain, proses pemasakan bisa mengurangi sejumlah nutrisi yang terkandung di dalam telur.
Beberapa nutris dalam telur yang mudah hilang karena pemasangan, di antaranya yakni:
Risiko bakteri
Tidak bisa dipungkiri, meski mengurangi sejumlah zat gizi baik, proses pemasakan sangat berguna untuk membunuh kemungkinan bakteri yang ada di dalam telur.
Walaupun kelihatnnya dalam kondisi baik, telur mentah mungkin saja masih membawa bakteri Salmonella yang dapat merugikan tubuh.
Bakteri ini diketahui dapat ditemukan bukan hanya di kulit, tapi juga di dalam telur.
Oleh sebab itu, telur alangkah baiknya dikonsumsi dengan cara dimasak terlebih dulu.
Proses memasaknya pun harus benar-benar matang, tidak setengah matang agar bakteri yang mungkin ada di telur benar-benar mati.
https://health.kompas.com/read/2020/03/18/055800868/konsumsi-telur-mentah-atau-telur-masak-mana-yang-lebih-baik-