KOMPAS.com – Istilah batuk-pilek yang merujuk selesma sering kali diasosiasikan dengan flu atau influenza karena gejala-gejalanya yang kurang lebih sama.
Padahal, dua penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang berbeda dan gejalanya pun turut berlainan.
Selesma atau commond cold dapat disebabkan oleh banyak virus, tapi yang paling sering adalah:
Sedangkan, flu tidak lain disebabkan oleh infeksi virus influenza.
dr. Arifianto, Sp.A., dalam bukunya berjudul Orangtua Cermat, Anak Sehat (2012), menerangkan sejumlah perbedaan antara gejala penyakit selesma dan flu.
Berikut yang perlu diketahui:
Gejala influenza
Gejala salesma
Gejala-gejala tersebut tidak harus sama persis denga kondisi sebenarnya.
Terkadang, gejala selesma terjadi pada infeksi virus influenza dan sebaliknya.
Namun, secara prinsip, baik batuk-pilek karena selesma maupun influensza memang memiliki persamaan, yaitu disebabkan oleh infeksi virus sehingga tidak membutuhkan penanganan dengan antibiotik.
Jadi, tidak menjadi masalah serius juga ketika diagnosis penyakit ini sampai tertukar.
Secara umum, penanganan kedua penyakit tersebut ditujukan agar siapa saja, khususnya anak-anak menjadi lebih nyaman saat menghadapi sakitnya.
Dalam Buku Smart Parents: Pandai Mengatur Menu & Tanggap Saat Anak Sakit (2010) yang disususun Ayu Bulan Febry K.D., S.KM & dr. Zulfito Marendra, dijelaskan juga bahwa gejala pilek dan flu memang mirip sehingga ada banyak orang yang menganggapnya sama antara keduanya.
Padahal keduanya berbeda. Flu adalah pilek yang disertai dengan demam. Gejalanya sangat khas, di antaranya yakni:
Sedangkan pilek diawali dengan bersin-bersin, lalu keluar ingus jernih yang lama kelamaan bisa mengental dan pekat dari hidung.
Setelah itu, gejala yang timbul berlanjut gatal pada tenggorokan dan kadang disertai dengan rasa sakit saat menelan, tapi jarang diikuti demam.
Jika dibiarkan berlarut-larut, pilek ini dapat berubah menjadi flu.
https://health.kompas.com/read/2020/04/06/080100368/tampak-mirip-ini-beda-gejala-pilek-dengan-flu