Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Bisa Alami Meningitis

KOMPAS.com - Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko besar mengalami meningitis.

Meningitis adalah peradangan pada meninges atau selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Penyakit ini bisa dialami siapapun dan bisa menular dengan mudah. Jika ditangani dengan cepat, kemungkinan sembuh dari meningitis sangat besar.

Itu sebabnya, anak-anak kita juga rentan mengalami meningitis. Agar buah hati terhindar dari meningitis, sangat penting untuk melakukan vaksin meningitis secara rutin dan mendeteksi gejala-gejala meningitis pada anak-anak kita.

Gejala

Melansir laman Meningitis.org, anak-anak sangat rentan mengalami meningitis. Gejala meningitis yang dialami anak-anak bisa berupa:

  • demam
  • muntah
  • sakit kepala dan merasa tidak enak badan
  • nyeri tungkai
  • kulit pucat
  • tangan dan kaki terasa dingin
  • ruam
  • leher kaku
  • sensitivitas pada cahaya meningkat
  • kebingungan.

Penyebab meningitis pada anak

Meningitis pada anak paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang bergerak ke cairan tulang belakang otak.

Cairan tulang belakang otak berfungsi untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Namun, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur dan parasit.

Penyakit ini kerap terjadi pada anak-anak yang memiliki sistem imunitas rendah. Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya memiliki gejala yang tidak parah dibandingkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri.

Virus yang dapat menyebabkan meningitis antara lain virus polio, virus gondong (paramyxovirus), virus flu, dan virus West Nile.

Sementara itu, bakteri yang dapat menyebabkan meningitis antara lain streptokokus grup B, E. coli, Haemophilus influenzae tipe b, streptokokus grup B, E. coli, Haemophilus influenzae tipe b.

Sifilis, TBC, dan bakteri penyakit Lyme juga dapat menyebabkan meningitis. Sifilis, TBC, dan bakteri penyakit Lyme juga dapat menyebabkan meningitis.

Anak yang mengalami meningitis biasanya tidak menunjukan gejala. Namun, mereka bisa membawa mikroorganisme penyebab meningitis di hidung dan tenggorokannya.

Faktor-faktor yang bisa membuat anak berisiko mengalami meningitis antara lain:

  • kontak dengan dengan orang yang terinfeksi
  • menyentuh bedan yang terkontaminasi mikroorganisme penyebab meningitis
  • terkena tetesan dari air liur dari orang yang terinfeksi.

Infeksi meningitis biasanya dimulai dari saluran pernapasan. Pada anak-anak, infeksi tersebut bisa menunjukan gejala utama berupa pilek, infeksi sinus atau infeksi telinga.

Infeksi tersebut bisa masuk ke aliran darah dan mencapai otak serta sumsum tulang belakang.

Mengatasi meningitis pada anak

Perawatan meningitis pada anak biasanya tergantung dari gejala, usia, kondisi kesehatan umum sang anak, dan tingkat keparahan infeksi meningitis yang dialaminya.

Obat yang diberikan juga bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Melansir stanfordchildrens, berikut metode pengobatan meningitis pada anak:

1. Bakteri meningitis

Pengobatan biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik IV (intravena) untuk membunuh bakteri.

Anak juga akan mendapatkan obat kortikosteroid yang bekerja dengan mengurangi pembengkakan dan mengurangi tekanan yang dapat menumpuk di otak. Kortikosteroid juga mengurangi risiko gangguan pendengaran dan kerusakan otak.

2. Meningitis virus

Pada sebagian besar kasus, anak-anak yang mengalami menigitis karena infeksi virus bisa membaik tanpa pengobatan.

Jika membutuhkan pengobatan, hal ini hanya untuk meringankan gejala saja karena tidak ada obat untuk mengatasi meningitis karena virus.

Namun, meningitis yang disebabkan karena herpes simpleks bisa diobati dengan antivirus IV.

3. Meningitis jamur

Pengobatan meningitis karena jamus bisa dilakukan dengan pemberian obat antijamur IV.

4. Meningitis tuberkulosis

Anak yang menderita meningitis tuberkolosis biasanya harus melakukan perawatan dengan obat-obatan selama satu tahun.

Perawatan dilakukan dengan beberapa obat untuk beberapa bulan pertama yang diikuti oleh obat-obatan lain untuk sisa waktu.

Mencegah meningitis pada anak

Untuk mencegah anak dari meningitis, orangtua bisa memberikan vaksin khusus. Berikut beberapa jenis vaksin untuk meningitis:

- Vaksin H. influenzae tipe b (Hib)

Vaksin ini diberikan sebagai seri 3 atau 4 bagian selama vaksin rutin anak mulai usia 2 bulan.

- Vaksin pneumokokus PCV13

American Academy of Pediatrics merekomendasikan vaksin ini untuk semua anak sehat yang berusia di bawah dua tahun.

Vaksin PCV13 dapat diberikan bersama dengan vaksin anak lainnya.Para ahli merekomendasikan agar anak diberikan vaksin ini saat berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12 hingga 15 bulan.

- Vaksin pneumokokus PPSV23

Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak yang berisiko tinggi mengalami penyakit pneumokokus.

- Vaksin meningokokus

Vaksin ini merupakan bagian dari jadwal vaksin rutin yang diberikan kepada anak-anak usia 11 hingga 12 tahun.

Vaksin ini juga bisa diberikan kepada remaja yang memasuki sekolah menengah jika mereka tidak divaksinasi pada usia 11 atau 12 tahun.

 

https://health.kompas.com/read/2020/04/10/081000768/tak-hanya-orang-dewasa-anak-anak-juga-bisa-alami-meningitis

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke