Vitamin D adalah nutrisi penting untuk menunjang kinerja organ dalam tubuh.
Melansir Healthline, manfaat vitamin D yang utama untuk membantu penyerapan kalsium.
Saat kalsium terserap dengan baik, tulang dapat tumbuh optimal dan senantiasa kuat.
Vitamin D juga berguna untuk menjaga sistem daya tahan tubuh, pencernaan, peredaran darah, dan saraf.
Menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia, kebutuhan vitamin D harian tergantung usia dan faktor risiko.
Rata-rata kebutuhan vitamin D harian seseorang adalah 600 IU-800 IU.
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D harian tubuh, Anda cukup berjemur selama 10 menit sampai 15 menit, selama tiga kali seminggu.
Kendati bergelimang sinar matahari, namun banyak orang malas berjemur. Padahal, malas berjemur bisa punya efek negatif bagi tubuh.
Melansir Readers Digest, berikut efek buruk malas berjemur yang bisa dirasakan instan oleh tubuh:
Suasana yang mendung atau cenderung lebih dingin umumnya membuat orang lebih murung atau sedih ketimbang saat orang terpapar hangatnya sinar matahari.
Kondisi ini dipengaruhi hormon seretonin di otak. Saat terpapar sinar matahari, seretonin jadi meningkat dan suasana hati Anda jadi lebih baik.
Nutrisi ini dapat menjaga metabolisme tetap lancar dan bisa mencegah kebiasaan makan berlebihan.
Studi yang dipaparkan di jurnal Diabetes menyebut, paparan sinar UV dapat memperlambat kenaikan berat badan dan menangkal diabetes.
Penelitian lain pada 2017 menyebut, kenaikan berat badan selama musim dingin dipengaruhi kurangnya paparan sinar matahari.
Padahal, kondisi tersebut bisa disebabkan tubuh kekurangan vitamin D.
Orang yang jarang berjemur atau kurang mendapatkan paparan sinar matahari bisa merasakan nyeri otot dan tulang, terutama di pagi hari.
Untuk menunjang kinerja tulang dan otot tetap optimal, tubuh membutuhkan kalsium, kolagen, bersama vitamin D.
Menurut National Sleep Foundation, kurangnya paparan sinar matahari dapat mengacaukan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.
Saat kurang berjemur, Anda bisa jadi susah tidur atau mengalami insomnia.
Berkeringat di dahi bisa jadi tanda klasik Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D.
Jika dahi mudah berkeringat, terlebih Anda tidak banyak bergerak dan tidak sedang demam, saatnya Anda cek kemungkinan tubuh kekurangan vitamin D.
Kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan. Di antaranya meningkatkan risiko diabetes, osteoartritis, dan kanker.
https://health.kompas.com/read/2020/04/21/101000668/5-efek-buruk-malas-berjemur-bagi-tubuh