Mual saat puasa ini bisa terjadi dalam kondisi perut kosong, sehabis berbuka puasa, atau setelah santap sahur.
Menurut ahli gastroenterologi dari Cleveland Clinic AS, Christine Lee, mual saat perut kosong lumrah terjadi karena perut menghasilkan asam klorida untuk mencerna makanan.
Jika Anda tidak makan dalam waktu yang lama, asam klorida dapat menumpuk di perut.
"Ketika asam tersebut naik ke kerongkongan, Anda bisa mengalami refluks asam, mulas, dan mual," jelas Dokter Lee, seperti dilansir Live Science.
Sedangkan kondisi mual sehabis berbuka puasa atau selepas santap sahur, menurut Dr Hani Jaber dari Healthpoint Abu Dhabi, disebabkan perut kaget menerima asupan makanan.
"Bisa karena tiba-tiba terlalu banyak makan, pencernaan jadi kaget," jelas Dokter Jaber, seperti dilansir The National.
Sementara itu, mual saat puasa juga bisa disebabkan penyakit radang lambung atau maag.
Melansir The Star, ahli gastroenterologi dari Malaysia, Prof Madya Dr Raja Affendi Raja menyebut, peningkatan asam lambung saat perut kosong dapat memicu mual pada penderita penyakit lambung.
Peradangan di lambung ini bisa disebabkan infeksi bakteri Helicobacter pylori, stres, sampai efek samping obat-obatan tertentu.
Untuk mencegah keinginan muntah, cara menghilangkan mual saat puasa bisa dilakukan dengan memodifikasi kebiasaan sederhana saat sahur dan berbuka puasa.
Melansir berbagai sumber, berikut cara mengatasi mual saat puasa:
Saat sahur, usahakan memilih menu dengan kandungan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks dapat membuat pencernaan melambat, sehingga Anda awet merasa kenyang dan tetap bertenaga sepanjang hari.
Untuk pilihan menu karbohidrat kompleks, Anda bisa memilih oatmeal dengan susu rendah lemak, roti isi jenis gandum utuh, atau beras merah.
Sebagai pelengkap seratnya, Anda bisa memilih kurma, kacang almond, dan buah-buahan seperti pisang.
Tidur setelah makan dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini bisa memicu mual dan muntah.
Posisi berbaring setelah makan ini juga dapat menghambat proses pencernaan.
Selain itu, tidur setelah makan dapat menyebabkan makanan yang seharusnya diolah menjadi energi menumpuk di dalam tubuh menjadi timbunan lemak.
Beberapa asupan asam termasuk jeruk nipis, lemon, jeruk bali, dan tomat.
Hindari makanan olahan karena umumnya mengandung pengawet dan banyak gula dan garam.
Selain itu, hindari makanan yang digoreng. Pilih teknik masak yang lebih sehat seperti direbus, dikukus, atau ditumis.
Hindari minuman berkafein, jus yang berlimpah gula, minuman terlalu banyak gula, dan soda.
Untuk menambah jumlah pasokan air, Anda bisa mendapatkan tambahannya dari buah dan sayur segar.
Anda bisa berbuka puasa dengan kurma dan sup terlebih dahulu untuk membatalkan puasa.
Ibarat mesin, pencernaan tubuh juga butuh pemanasan sebelum makan berat. Perut sebagian orang rentan kaget saat tiba-tiba diberi makan berat setelah berpuasa seharian.
Setelah shalat maghrib, baru Anda boleh menyantap hidangan utama diikuti makan besar lain setelah shalat tarawih.
Hindari juga makan besar tiga jam sebelum tidur, agar proses pencernaan makanan tidak terganggu.
https://health.kompas.com/read/2020/04/26/183000268/mual-saat-puasa-begini-cara-mengatasinya-