Melansir Mayo Clinic, cemas sebenarnya bagian dari emosi yang normal dalam keseharian.
Namun, gangguan kecemasan membuat pengidapnya merasakan cemas yang intens.
Terkadang ketakutan tersebut bisa menjadi serangan panik dalam hitungan menit.
Gangguan kecemasan juga berpotensi menganggu aktivitas sehari-hari karena emosi yang sulit dikontrol.
Masalah kesehatan mental ini bisa muncul sejak kanak-kanak atau remaja, dan berlanjut hingga dewasa.
Beberapa jenis gangguan kecemasan termasuk gangguan kecemasan umum, sampai gangguan kecemasan sosial.
Melansir Healthline, berikut gejala umum atau ciri-ciri gangguan kecemasan (anxiety disorder):
1. Khawatir berlebihan
Salah satu gejala gangguan kecemasan yang umum adalah khawatir berlebihan.
Kekhawatiran tersebut umumnya tidak sebanding atau terlalu berlebihan jika dibandingkan respons orang normal.
Kekhawatiran pada ganguan kecemasan umumnya tidak terjadi sekali. Namun, bisa terjadi hampir setiap hari selama enam bulan dan sulit diatasi.
Kekhawatiran ini juga parah dan menganggu, sehingga pengidapnya jadi sulit berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas sehari-hari.
Orang di bawah usia 65 tahun paling berisiko mengidap ganguan kecemasan umum. Terutama orang yang kesepian dan memiliki beragam masalah dalam hidupnya.
Efeknya bisa dirasakan di seluruh tubuh, seperti jantung berdetak kencang, telapak tangan berkeringat, tangan gemetar, dan mulut kering.
Gejala ini bisa timbul karena otak mengirimkan sinyal ke tubuh ada bahaya. Dengan demikian, tubuh jadi bereaksi untuk menghadapi ancaman tersebut.
Meskipun efek ini membuat seseorang yang normal jadi terjaga saat ada ancaman, tidak demikian dengan pengidap gangguan kecemasan.
Studi menunjukkan, gangguan kecemasan justru menurunkan respons kewaspadaan tubuh saat ada ancaman nyata.
3. Gelisah
Gelisah adalah ciri-ciri gangguan kecemasan yang umum dialami anak-anak dan remaja.
Saat gangguan kecemasan datang, pengidapnya bisa merasakan gelisah sampai tidak berdaya untuk beraktivitas.
Kendati demikian, gelisah tidak selalu menjadi tanda ganguan kecemasan.
Dokter umumnya mendeteksi gangguan kecemasan apabila timbul gejala gelisah selama lebih dari enam bulan.
Gejala kelelahan ini kontradiktif dengan anggapan orang, karena kecemasan lazim dikaitkan dengan hiperaktif.
Bagi sebagian pengidapnya, kelelahan bisa terjadi setelah serangan kecemasan. Ada juga yang merasakan kelelahan kronis.
Hingga kini, ahli masih menelisik gangguan kecemasan dengan kelelahan apakah terkait insomnia, ketegangan otot, atau efek hormonal.
Hal yang perlu diperhatikan, kelelahan ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan mental lain seperti depresi.
5. Susah konsentrasi
Beberapa studi mengungkap, sejumlah penderita gangguan kecemasan mengeluhkan susah untuk konsentrasi.
Namun, susah konsentrasi juga bisa jadi gejala atau kondisi medis lainnya. Misalkan gangguan perhatian dan depresi.
Beberapa penelitian menunjukkan, kecemasan juga dapat mengganggu bagian otak yang mengendalikan memori jangka pendek.
Para penderita gangguan kecemasan yang berusia dewasa muda dan setengah baya acapkali melaporkan, mereka jadi gampang marah dua kali lipat ketimbang dalam kondisi normal.
Mengingat selama ini gangguan kecemasan terkait khawatir berlebihan, tak pelak mudah marah bisa jadi gejala penyertanya.
7. Otot-otot menegang
Sering mengalami ketegangan otot nyaris selama seminggu berturut-turut bisa jadi gejala kecemasan.
Ahli hingga kini masih meneliti kenapa banyak penderita gangguan kecemasan sering mengalami ketegangan otot.
Namun, menariknya terapi relaksasi untuk mengurangi ketegangan otot dapat mengurangi gejala gangguan kecemasan umum.
Sejumlah studi menyebut, efek relaksasi sama dengan terapi perilaku kognitif.
8. Mengalami gangguan tidur
Gangguan tidur sangat terkait dengan masalah kesehatan mental. Tak terkecuali untuk pengidap gangguan kecemasan.
Banyak penderita gangguan kecemasan yang mengeluhkan sering terbangun di tengah malam dan susah tidur setelah itu.
Serangan panik ini menimbulkan rasa takut yang luar biasa sampai bisa bikin lemas.
Ketakutan ekstrem ini juga disertai detak jantung cepat, berkeringat, gemetar, sesak napas, dada sesak, mual, sampai kehilangan kendari.
10. Menarik diri dari kehidupan sosial
Penderita gangguan kecemasan ada yang merasa takut dengan lingkar sosial sehingga memilih menarik diri.
Mereka khawatir akan dihakimi, takut dipermalukan, atau dihina di depan orang lain.
Kecemasan sosial ini jamak timbul sejak usia dini. Mereka biasanya sangat pemalu, pendiam, atau tidak nyaman berada di sekitar orang lain.
Meskipun tidak tampak tertekan di luar, namun mereka perasaan mereka didera rasa takut dan cemas yang ekstrem.
11. Takut pada sesuatu yang tidak logis
Ketakukan ekstrem pada suatu hal seperti laba-laba, berada di ruangan yang sempit, ketinggian, dll. bisa jadi tanda fobia.
Fobia didefinisikan sebagai kecemasan atau ketakutan ekstrem pada objek atau situasi tertentu.
Perasaan takut dan cemas ini bisa cukup parah, sampai menganggu kehidupan bisa berjalan dengan normal.
Ciri-ciri gangguan kecemasan bisa spesifik atau berbeda-beda bagi setiap penderitanya.
Anda tidak bisa hanya mengandalkan gejala gangguan kecemasan di atas.
Diperlukan pemeriksaan dari tenaga kesehatan mental profesional untuk memastikan diagnosisnya.
https://health.kompas.com/read/2020/05/11/180600068/ciri-ciri-gangguan-kecemasan