Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, Perokok Pasif Juga Rentan Terinfeksi Covid-19

KOMPAS.com – Perokok termasuk kelompok masyarakat yang rentan terinfeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19.

Hal itu dikarenakan, merokok dapat meningkatkan regulasi reseptor ACE2 sebagai tempat masuk virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 tersebut.

Namun rupanya, kerugian akibat merokok itu tak hanya akan dialami oleh para perokok aktif saja.

Asap rokok sebabkan imunitas turun

Perokok pasif pada kenyataannya memiliki tingkat kerentanan terhadap infeksi virus corona sama seperti perokok aktif atau orang yang dengan sengaja menghisap rokok.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), FISR, FAPSR, menjelaskan perokok pasif juga memiliki risiko lebih besar terinfeksi virus corona karena paparan asap rokok.

Dia menegaskan, seseorang yang tidak sengaja menghidup asap rokok bisa mengalami penurunan imunitas saluran napas dan paru seperti pada perokok aktif sehingga mudah terserang penyakit, temasuk Covid-19.

“Pada perokok pasif, risiko penurunan fungsi imunitas saluran napas dan paru bisa terjadi seperti halnya pada perokok aktif,” jelas dr. Agus saat menjadi pembicara dalam Diskusi Online “Ramai-ramai Surati Presiden: Perkuat Penanganan Covid-19 Melalui Rumah Tanpa Rokok” yang diadakan AJI Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Dia menerangkan, asap rokok dapat mengganggu fungsi silia saluran napas.

Seperti bulu hidung, silia saluran napas padahal memiliki fungsi menangkap kotoran dan mendorongnya agar tidak turun ke saluran pernapasan yang lebih dalam.

Apabila fungsi silia ini terganggu, dr. Agus menyebut, eliminiasi atau bersihan bahan berbahaya di saluran napas pun menurun.

“Pergerakan silia dapat menurun sampai 50 persen hanya dengan 2-3 kali hisapan asap rokok,” jelas dia.

Tentunya dengan penurunan fungsi imunitas tersebut, kata dr. Agus, akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri maupun virus pada perokok pasif.

dr. Agus turut memberikan tips atau cara pencegahan bahaya rokok terhadap perokok pasif, terutama kaitannya dengan risiko infeksi Covid-19.

Ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Senantiasa menghindari area-area yang digunakan untuk merokok
  2. Penggunaan masker saat keluar rumah
  3. Bagi pihak terkait, ada penentuan kawasan bebas rokok

“Tapi, paling ideal memang bagaimana kampanye untuk berhenti merokok itu harus terus digalakan,” ujar dr. Agus.

Communication Manager Komnas Pengendalian Tembakau, Nina Samidi, menambahkan sebenarnya secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberikan masukan-masukan dalam publikasi mereka, bahwa ada hubungan antara rokok dengan keparahan infeksi Covid-19.

Hal itu, menurut dia, bisa menjadi acuan setiap negara untuk melakukan upaya penanganan Covid-19 kaitananya dengan rokok.

“Tapi memang Indonesia belum merespons ini. Saya kurang tahu apakah sebenarnya pemerintah sudah tahu atau belum, atau tidak terlalu notice akan hal ini. Maka dari itu, langkah konkret dari kami, yakni mengirim surat kepada presiden,” jelas dia.

Nina menyampaikan, Komnas Pengendalian Tembakau bersama beberapa institusi lain mendukung pemerintah salah satunya agar meningkatkan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) melalui “Rumah Tanpa Rokok” demi mendukung belajar, kerja, dan ibadah yang aman dan nyaman di rumah.

"Pemerintah Indonesia harus kembali ke ilmu pengetahuan dalam mengambil kebijakan untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini," kata dia dalam diskusi.

Nina berpendapat, sangat mungkin gaya hidup seperti kebiasaan merokok yang sangat lazim di Indonesia memengaruhi karakteristik pasien Covid-19 di Indonesi, sehingga langkah pengendalian konsumsi rokok harus menjadi salah satu poin penanganan penyakit berbahaya ini.

"Lebih baik lagi, (pemerintah) mengambil langkah-langkah preventif, termasuk menerapkan Rumah Tanpa Rokok sebagai langkah awal perlindungan masyarakat yang stay home di tengah pandemi," ujar Nina.

https://health.kompas.com/read/2020/05/13/180500668/waspada-perokok-pasif-juga-rentan-terinfeksi-covid-19

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke